Gudeg.net- Sedari subuh hingga menjelang siang hari, Kamis (8/7) Gunung Merapi telah memutahkan enam kali awan panas guguran dengan jarak maksimum 1.500 meter.
Tiga awan panas guguran terjadi pada pukul 05.12 WIB, 05.33 WIB dan 05.46 WIB, sedangkan yang lainnya terjadi pada pukul 06.15 WIB, 09.38 WIB dan 09.55 WIB.
“Ketiga awan panas yang terjadi subuh, tercatat pada seimogram dengan amplitudo maksimum 35 milimeter (mm) dengan durasi maksimum 100 detik dan berjarak luncur maksimum 1.200 meter,” ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida pada keterangan tertulisnya, di hari yang sama.
Sementara itu awan panas guguran yang terjadi pada pukul 09.38 WIB tercatat pada seismogram dengan amplitudo 45 mm dengan durasi 127 detik, berjarak luncur 1.500 meter dan mengarah ke tenggara.
Sedangkan awan panas pada pukul 09.55 WIB tercatat beramplitudo 40 mm dengan durasi 95 detik dan berjarak luncur 1.100 meter mengarah ke tenggara.
Berdasarkan laporan aktivitas harian Gunung Merapi periode pengamatan pukul 06.00 WIB- 12.00 WIB Hanik menjelaskan, puncak Merapi sempat mengeluarkan asap putih pada bagian puncaknya.
“Asap putih dengan intensitas sedang hingga sedang dengan ketinggian 400 meter dari atas puncak kawah Merapi,” jelansya.
Selain itu tercatat juga sejumlah kegempaan seperti gempa guguran sebanyak 96 kali beramplitudo 3-30 mm berdurasi 95-127 detik, gempa hembusan sebanyak empat kali beramplitudo 2-6 mm berdurasi 13-18 detik dan gempa low frekuensi sebanyak satu kali beramplitudo 6 mm berdurasi 13-18 detik.
Gempa fase banyak/hybrid juga terjadi sebanyak 42 kali beramplitudo 2-12 mm berdurasi 4-11 detik dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 15 kali beramplitudo 35-75 mm berdurasi 9-24 detik.
Hingga saat ini, Gunung Merapi masih berstatus Siaga atau level III sejak ditetapkan oleh BPPTKG pada November 2020.
Kirim Komentar