Gudeg.net—Pandemi yang belum kunjung usai membuat vitamin D menjadi ekstra populer akhir-akhir ini. Masyarakat berbondong-bondong memborong persediaan vitamin D apotik-apotik.
Vitamin D memiliki banyak peran dalam tubuh dan sangat penting untuk kesehatan. Vitamin ini menginstruksikan sel-sel di usus untuk menyerap kalsium dan fosfor. Kedua mineral ini penting untuk menjaga tulang yang kuat dan sehat.
Kadar vitamin D yang rendah dikaitkan dengan konsekuensi kesehatan yang serius, seperti osteoporosis, kanker, depresi, kelemahan otot, dan bahkan kematian.
Padahal, hanya sedikit makanan yang mengandung vitamin D dalam jumlah yang signifikan.
Jangan kecewa jika tidak kebagian vitamin D. Selain dari vitamin tambahan, tubuh kita dapat memproduksi vitamin D dengan bantuan matahari.
Begini cara aman dan efektif mendapatkan vitamin D dengan berjemur menurut Health Line.
Ketika kulit terkena sinar matahari, tubuh akan mulai memproduksi vitamin D dari kolesterol. Sinar ultraviolet B (UVB) matahari mengenai kolesterol dalam sel-sel kulit, menyediakan energi untuk sintesis vitamin D terjadi.
Penting untuk dicatat, sinar UVB matahari tidak dapat menembus melalui jendela. Jadi orang yang bekerja di dekat jendela yang benderang pun masih rentan terhadap kekurangan vitamin D.
Karena Indonesia berada tepat di garis ekuator, kita tidak disarankan untuk berjemur pada tengah hari seperti yang disarankan di negara yang jauh dari ekuator.
Menurut kajian Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski), umumnya di wilayah Indonesia, jam berjemur terbaik pada pukul 09.00 WIB, tidak lebih dari 15 menit.
Warna kulit mempengaruhi berapa lama tubuh membutuhkan waktu untuk memproduksi vitamin D. Orang yang berkulit gelap biasanya membutuhkan waktu lebih lama berjemur untuk menghasilkan vitamin D.
Orang dengan kulit lebih gelap memiliki lebih banyak melanin daripada orang dengan kulit lebih terang. Selain itu, pigmen melanin orang dengan kulit gelap juga lebih besar dan lebih gelap.
Melanin membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari yang berlebihan. Zat ini bertindak sebagai tabir surya alami dan menyerap sinar UV matahari untuk bertahan melawan sengatan matahari dan kanker kulit.
Karena vitamin D dibuat dari kolesterol di kulit, artinya kita perlu mengekspos banyak kulit ke sinar matahari saat berjemur.
Beberapa ilmuwan dari Pubmed merekomendasikan untuk mengekspos sekitar sepertiga area kulit ke matahari.
Menurut rekomendasi ini, mengenakan tank top atau singlet dan celana pendek seharusnya cukup untuk kebanyakan orang.
Cobalah untuk berjemur tanpa tabir surya hanya untuk beberapa menit awal, tergantung pada seberapa sensitif kulit terhadap sinar matahari, dan oleskan tabir surya sebelum mulai terbakar.
Jika kulit tidak terlalu sensitif dan gampang terbakar dalam 15 menit, tidak usah gunakan tabir surya. Kenakan topi dan kacamata hitam untuk melindungi wajah dan mata saat berjemur.
Kirim Komentar