Gudeg.net- Gunung Merapi memuntahkan awan panas guguran pada Rabu (4/8) pagi dengan jarak luncur maksimum sejauh 1.400 meter mengarah ke barat daya dan terpantau jelas dari Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Panguk dan Pos Kaliurang.
“Awan panas guguran Merapi tanggal 4 Agustus 2021 pukul 05.41 WIB tercatat di seismogram dengan amplitudo 16 mm dan durasi 141 detik. Jarak luncur 1400 m ke arah barat daya,” ujar BPPTKG pada grup whatsapp Media Merapi, Rabu (4/8).
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menjelaskan, saat ini Gunung Merapi masih terus menunjukkan aktivitasnya, hal tersebut meliihat masih tingginya tinggkat kegempaan.
Berdasarkan laporan harian pengamatan Gunung Merapi periode pukul 00.00-06.00 WIB, gempa guguran terjadi sebanyak 54 kali dengan amplitudo 3-17 milimeter (mm) berdurasi 9-117 detik.
Gempa hembusan sebanyak 2 kali dengan amplitudo 4 mm berdurasi 8-10 detik, gempa hybrid atau fase banyak sebanyak 87 kali dengan amplitudo 3-34 mm berdurasi 3-6 detik dan gempa vulkanik dangkal sebanyak 20 kali beramplitudo 19-75 mm berdurasi 7-13 detik.
“Gempa tektonik jauh juga terjadi sebanyak 2 kali dengan amplitudo 3-4 mm berdurasi 78-83 detik,” tambah BPPTKG.
Merapi juga sempat mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak enam kali dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter mengarah ke barat daya.
Selain itu, asap putih dengan intensitas sedang hingga tebal juga teramati keluar dari puncak Merapi setinggi 400 meter.
Hingga saat ini Gunung Merapi masih berada pada status Siaga (level III) sejak ditetapkan pada bulan November 2020.
BPPTKG mnegimbau, warga di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III untuk tetap tenang namun meningkatkan kewaspadaannya atas kemungkinan yang bisa terjadi.
Potensi bahaya Merapi saat ini masih berupa lontaran meterial vulkanik, guguran lava pijar dan awan panas guguran.
Kirim Komentar