Gudeg.net—Pemerintahan Kabupaten Sleman tengah menyiapkan skenario pelaksanaan uji coba pembukaan sektor pusat perbelanjaan dan mal meskipun masih masuk dalam wilayah PPKM Level 4 hingga 23 Agustus mendatang.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menuturkan penyiapan skenario ini didasari berbagai masukan dari Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) DI Yogyakarta.
"Kita sudah sering mendapatkan keluhan dan masukan. Dan kita tentu tidak diam saja, kita respons masukan-masukan ini dengan menyiapkan skenario agar saat tiba giliran kita mendapatkan izin uji coba, bisa segera dilaksanakan," kata Kustini, Kamis (19/8) dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Kamis (19/8).
Kustini menyebutkan, sejumlah pusat perbelanjaan dan mal di Sleman sebenarnya sudah siap untuk uji coba. Salah satu indikatornya adalah capaian vaksinasi para pekerja di tempat tersebut.
Sebanyak 75-80 persen pekerja di pusat perbelanjaan dan mal di Sleman telah menerima vaksinasi. Menurut Kustini, ini merupakan modal awal yang sangat bagus dari percepatan kita untuk menggerakkan sektor perekonomian.
Kapasitas pengunjung akan ditentukan sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah. Seluruh pusat perbelanjaan dan mal di Sleman pun sudah menyatakan kesiapannya untuk menetapkan skrining melalui aplikasi peduli lindungi bagi pengunjung sebagai syarat masuk.
Fasilitas tempat cuci tangan, hand sanitizer, dan cek suhu telah menjadi proses utama dari awal pandemi. Skenario tambahan untuk pembukaan akan termasuk aturan jaga jarak di setiap gerai dan tenant di dalam mal.
"Yang dibuka dulu adalah yang gerainya berjualan produk umum. Kalau fasilitas pendukung seperti bioskop, karaoke, tempat bermain anak dan lainnya akan dibuka secara berkala berdasarkan evaluasi uji coba awal. Kalau sudah bagus bisa segera dibuka," terang Kustini.
Aturan umur minimal 12 tahun untuk masuk ke mal akan diterapkan, ditambah dengan aturan tambahan maksimal umur 60 tahun.
Menurut Kustini, dengan segera dibukanya pusat perbelanjaan dan mal, meskipun baru sebatas uji coba adalah langkah yang tepat. Hal ini agar perekonomian bisa berjalan dan mengurangi risiko Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap pekerja.
Pusat perbelanjaan dan mal juga menjadi sarana promosi banyak produk-produk UMKM. Jika terlalu lama ditutup, otomatis akan berdampak pada ekonomi UMKM.
"Melihat dari hasil komunikasi dan persiapan sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Sleman, sebenarnya semua sudah siap untuk buka. Kita tinggal menunggu izin dari pemerintah pusat agar kita bisa juga melakukan uji coba. Harapan saya secepatnya," ujar Kustini.
Kirim Komentar