Gudeg.net—Walaupun belum ada titik terang kapan destinasi wisata dapat beroperasi kembali, Pemerintah Kabupaten Sleman tengah mempersiapkan skenario uji coba pembukaan destinasi wisata.
Skenario disiapkan sebagai kerangka aktivitas pariwisata jika nantinya mendapatkan izin untuk uji coba.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan, selama ini destinasi wisata di Sleman ditutup lantaran untuk menghindari kerumunan dan untuk membatasi mobilitas masyarakat. Akibatnya, banyak pelaku wisata yan tidak mendapatkan pemasukan.
"Selama Covid-19 ini, di tempat wisata diasumsikan sebagai pusat kerumunan dan akhirnya ditutup. Dampaknya, para pelaku wisata ini banyak berkeluh kesah ke kami dan meminta adanya kebijakan yang bisa membantu mereka," ungkap Kustini di Kantor Bupati Sleman, Kamis (26/8).
Kabupaten Sleman saat ini masih berada di PPKM Level 4, yang berarti objek wisata diwajibkan tutup. Pembuatan skenario uji coba ini merupakan upaya Pemkab Sleman dalam menunjukkan keseriusannya untuk mengakomodir aspirasi pelaku wisata.
Seluruh tempat wisata, baik yang dikelola pihak swasta maupun masyarakat, akan melalui tahapan verifikasi terlebih dahulu.
Verifikasi yang dimaksud tentunya berkaitan dengan kesiapan protokol kesehatan (prokes) yang disiapkan di masing-masing tempat.
Menurut Kustini, hampir semua tempat wisata di Sleman sudah mengantongi sertifikat Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment (Ramah lingkungan)/CHSE dari Kemenparekraf.
Selain prokes, kesiapan lain yang menjadi pertimbangan skenario ini adalah capaian vaksin pelaku wisata yang sudah mencapai 80 persen.
Di masing-masing destinasi wisata juga sudah memiliki tim gugus tugas Covid-19 yang akan memantau prokes selama kegiatan pariwisata.
Kustini mengatakan, uji coba pembukaan pariwisata merupakan hal penting yang harus menjadi pioritas utama juga. Pasalnya, sektor pariwisata di Sleman selama ini banyak menyumbang pendapatan daerah terbesar.
Selain itu, dari setiap destinasi wisata mampu menyerap ribuan tenaga kerja dan menjadi mata pencaharian bagi warga masyarakat Sleman.
"Apalagi jika dikaitkan dengan produk pertanian. Selama pariwisata ditutup, penjualan produk pertanian juga menurun. Jika pariwisata buka, hasil penjualan produk pertanian ini bisa meningkat. Ini yang juga jadi pertimbangan kami," ujar Kustini.
Kepala Dinas Pariwisata Sleman Suparmono mengatakan, dengan konsep wisata Sleman yang berada di ruang terbuka, beriwisata diyakini relatif lebih aman.
"Tentunya kita akan pastikan protokol kesehatannya ketat dan semua telah tervaksin. Kalau kriteria ini bisa terpenuhi, kami yakin Sleman akan mendapatkan izin untuk uji coba pembukaan," kata Suparmono.
Kirim Komentar