Gudeg.net-Sepekan uji coba pembukaan mal dan pusat perbelanjaan di Sleman, Pemerintah Kabupaten Sleman mendapati banyak pengunjung yang kesulitan mengakses aplikasi Peduli Lindungi yang merupakan salah satu syarat masuk.
"Ya, memang masih banyak pengunjung yang kesulitan cara aksesnya. Tapi sejauh ini pihak mal selalu sigap membantu," ujar Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo saat meninjau vaksinasi di Sleman City Hall, Kamis (2/9).
Syarat penggunaan aplikasi Peduli Lindungi sebagai salah satu syarat masuk bertujuan untuk membantu pemerintah dalam melakukan pelacakan (tracing) untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
Karena hal ini, menurut Kustini, sosialisasi penggunaan aplikasi tersebut terus dilakukan secara besar-besaran. Hal ini pun diatur oleh pemerintah pusat dalam perpanjangan PPKM Level 4 hingga 6 September mendatang.
Pemkab Sleman juga mendapati bahwa semua mal dan pusat perbelanjaan telah menerapkan sesuai aturan, dan belum ditemukan adanya pelanggaran.
Kunjungan ke mal masih terbilang cujup rendah. Menurut Kustini hal ini disebabkan oleh syarat seperti batasan usia, minimal 12 dan maksimal 70, sudah divaksin, dan memiliki aplikasi Peduli Lindungi.
"Tingkat kunjungan baru mencapai 19 persen. Tentu nanti akan semakin meningkat kalau yang divaksin semakin banyak. Harapan saya perekonomian bisa segera pulih," tambah Kustini.
Kustini juga mengingatkan masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Pasalnya meskipun telah ada sejumlah pelonggaran, penerapan protokol kesehatan tetap menjadi poin utama.
"Walau sudah ada pelonggaran seperti mal ini sudah buka, prokes itu tetap penting. Itu yang harus selalu kita patuhi dan terapkan di semua tempat dan segala aktivitas," kata Kustini lagi.
Uji coba pembukaan mal dan pusat perbelanjaan di Sleman telah dilakukan di lima tempat sejak 24 Agustus 2021 lalu. Kelima tempat ini adalah Jogja City Mall, Hartono Mall, Sleman City Hall, Ambarrukmo Plaza, dan Transmart.
Kirim Komentar