Gudeg.net—Mempresentasikan sebuah pekerjaan, ide, atau proyek menjadi bagian penting untuk kesuksesan pekerjaan, baik untuk pekerja maupun pelajar.
Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk menangkap perhatian audiensnya agar presentasi berjalan mulus dan tidak membosankan. Bisa jadi hal yang kita presentasikan merupakan sesuatu yang menarik atau inovatif, tetapi penyampaian kita kurang baik.
Berikut tips dari Skills You Need pilihan Gudegnet agar presentasi kita lebih efektif.
#1 Tunjukkan hasrat dan terhubung dengan audiens
Sulit untuk rileks dan menjadi diri sendiri saat gugup. Ada banyak presenter hebat mengatakan bahwa hal yang paling penting adalah terhubung dengan audiens kita.
Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menunjukkan hasrat kita mengenai hal yang kita presentasikan. Ketahui betul apa yang kita bicarakan, dan berbicaralah dengan antusiasme tinggi.
#2 Fokus pada kebutuhan audiens
Presentasi kita perlu dibangun dari apa yang akan didapatkan oleh audiens. Jika presentasi kita mengenai suatu pengajuan kerja sama, pastikan presentasi kita difokuskan pada hasil yang didapatkan audiens dari kerja sama tersebut.
Saat mempersiapkan presentasi, kita harus selalu menempatkan diri kita sebagai audiens. Pertimbangkan apa yang dibutuhkan dan ingin diketahui oleh mereka, bukan apa saja yang ingin kita sampaikan.
Baca reaksi audiens dan jangan lupa untuk merespons terhadap reaksi tersebut. Misalnya, jika audiens terlihat bingung, cari cara untuk menganalogikan atau menyampaikan dengan materi dengan lebih sederhana.
Audiens perlu untuk memahami dan merespons presentasi kita.
#3 Buat menjadi sederhana, fokus pada pesan inti
Apa pesan kunci dari presentasi yang dibuat. Kita harus mengkomunikasikan pesan tersebut dengan padat dan jelas, tanpa bertele-tele.
Beberapa ahli merekomendasikan teknik ‘elevator summary'. Teknik ini biasa juga disebut ‘elevator pitch’, ‘elevator speech’, atau elevator statement’.
Intinya adalah presentasi dibuat deskripsi singkat dari sebuah ide, produk, atau perusahaan yang menjelaskan konsep sedemikian rupa sehingga setiap pendengar dapat memahaminya dalam waktu singkat (dianalogikan dengan waktu yang kita habiskan dalam lift dari lantai ke lantai).
Namun, tentunya sesuaikan dengan isu yang kita presentasikan. Tidak semua hal dapat dijelaskan dalam 30 detik. Teknik mana pun yang kita pilih, yang penting adalah menjaga pesan inti tetap fokus dan singkat.
#4 Senyum dan buat kontak mata
Memang terdengar sepele, tetapi ada banyak orang yang memberikan presentasi gagal melakukan dua hal ini. Kadang kita terlalu gugup atau tegang, sehingga lupa untuk tersenyum dan menatap audiens.
Jika kita tersenyum dan melakukan kontak mata, kita sedang membangun hubungan baik (dikenal juga dengan istilah ‘building rapport’).
Hal ini membantu audiens terhubung dengan kita dan subjek yang kita presentasikan. Melakukan dua hal ini juga dapat membantu kita untuk mengurangi rasa gugup, karena kita seakan sedang berbicara dengan satu orang, bukan dengan banyak orang dalam ruangan.
Salah satu hal yang dapat membantu adalah dengan tidak mematikan semua lampu saat menggunakan proyektor, sehingga audiens tetap dapat melihat kita.
#5 Mulai dengan kuat
Awal presentasi kita merupakan bagian yang krusial. Pada bagian awal presentasi adalah kesempatan kita untuk menarik perhatian audiens, lalu pastikan perhatian tersebut tetap pada kita dan materi kita.
Hibur audiens di awal. Perkenalan dapat dilakukan setelahnya. Menghibur dapat dilakukan dengan lelucon, gambar slide yang menarik, atau dengan cerita.
#6 Ingat aturan 10-20-30 untuk slideshow
Ini adalah tip dari Guy Kawasaki dari Apple. Dia menyarankan agar tayangan presentasi slide harus: berisi tidak lebih dari 10 slide, berlangsung tidak lebih dari 20 menit, dan gunakan ukuran font tidak kurang dari 30 point.
Saran terakhir sangat penting karena kita terbiasa untuk mencoba memasukkan terlalu banyak informasi pada satu slide.
Jika perlu memberikan lebih banyak informasi, buat selebaran yang telah dibuat terlebih dahulu dan berikan setelah presentasi selesai.
#7 Bercerita
Manusia diprogram untuk menanggapi cerita. Cerita membantu kita untuk memperhatikan, dan juga untuk mengingat sesuatu.
Terapkan teknik ini dalam menyampaikan informasi dalam presentasi kita. Apalagi jika kita sedang bersaing dengan kandidat lain yang juga sedang berusaha mempresentasikan idenya.
Kirim Komentar