Seni & Budaya

Jagongan Wagen September ''Bane'': Dialog dengan Suara Covid-19

Oleh : Trida Ch Dachriza / Jumat, 24 September 2021 13:35
Jagongan Wagen September ''Bane'': Dialog dengan Suara Covid-19
Salah satu adegan dalam "Bane", Jagongan Wagen edisi September 2021 yang akan tayang malam ini/dok. PSBK

Gudeg.net—Jagongan Wagen edisi September 2021 menampilkan karya dari Laring yang berjudul “Bane”. Karya ini merupakan persembahan keempat yang tayang dalam platform Jagongan Wagen di tahun ini.

Dalam karya ini, peraih Hibah Seni PSBK 2021 asal DKI Jakarta ini akan menghadirkan suara-suara yang dicatat di masa pandemi Covid-19 ke dalam sebuah pertunjukan.

Karya pertunjukan ini merupakan sebuah hasil kolaborasi komposisi suara, teks, gerak, dan visual yang mengajak kita untuk bersama-sama merefleksikan ulang pengalaman kehilangan yang banyak hadir di masa pandemi Covid-19 ini.

Pandemi mengakibatkan perubahan pada tata laku keseharian dan tatanan kebiasaan, serta mempengaruhi cara pandang setiap kita atas realita hidup.

Kadar perubahannya pun beragam. Sebagian dari kita masih bisa melangsungkan agenda kehidupannya tanpa perubahan yang berarti. Sebagian yang lain harus melakukan berbagai adaptasi untuk pertahanan diri.

Sebagian yang lain lagi, tak punya banyak kuasa untuk menghindar dari kehilangan pada apapun yang berada di atas bumi.

“Bane” dibuat sebagai karya yang ingin mendialogkan tentang pengalaman kehilangan dan singgungannya terhadap peran-peran kemanusiaan.

Karya film ini akan mempertunjukkan ketertarikannya atas catatan perilaku kehilangan semasa pandemi. Komposisi suara, teks, gerak, dan visual yang dipilih, dieksplorasi dari bentuk kehilangan orang-orang terdekat, kehilangan pekerjaan, kehilangan kebebasan berinteraksi, dan kehilangan hak sebagai warga negara untuk mendapatkan bantuan sosial negara.

Pengalaman kehilangan tersebut merupakan kumpulan pengalaman partisipan yang Laring libatkan dalam proses proses kreatif pembuatan karya.

“Bane” yang dalam Bahasa Sansekerta berarti suara atau bunyi ini, juga mewujud sebagai ungkapan bunyi perasaan manusia dalam mengelola rasa kehilangan.

Proses pendampingan kuratorial dan penciptaan karya ini berlangsung secara daring antara Jogja dan Jakarta.

Produksi jarak jauh kali ini menjadi upaya yang menantang bagi ruang seni PSBK maupun kreativitas pelaku seni dalam menjawab situasi PPKM Darurat yang telah diberlakukan sejak bulan Juli lalu.

Program Hibah Seni PSBK sejak awal telah menyediakan fasilitas peralatan maupun dukungan SDM keproduksian film karya pertunjukan di lokasi PSBK.

Strategi produksi jarak jauh seperti ini menuntut seniman untuk menyediakan semuanya secara mandiri di lokasinya masing-masing.

“Ketika kami bersepakat untuk meneruskan proses ini, kami apresiasi yang mendalam kepada komunitas Laring dan segenap pendukung produksi karena telah bekerja keras mewujudkan gagasan karyanya agar dapat diakses oleh masyarakat luas,” ungkap Istifadah Nur Rahma, salah satu peserta Program Seni PSBK dalam keterangan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (24/9).

Menurutnya, tidak semua seniman mampu melakukan. PSBK sendiri juga perlu menyesuaikan business process-nya dengan mode jarak jauh, mulai dari pendampingan proses pengembangan kekaryaan, distribusi dan pengolahan materi pendukung karya, hingga koordinasi penyelenggaraan penayangan karya.

Laring merupakan ruang kekaryaan bermedium bunyi yang dibentuk oleh Gema Swaratyagita (komponis) sejak tahun 2012.

Laring diawali dengan sekuel karya pertunjukkan berjudul “Laring: Sound of Differences (2012)” dan “Laring 2: Ragahulu (2013)” yang banyak mengeksplorasi bunyi bambu.

Melalui pengalaman karya tersebut, Gema berupaya untuk melanjutkan ruang berkarya tersebut dalam sejumlah karya berbasis seni kontemporer, terutama yang berkaitan dengan kerja kolaborasi antar seniman lintas seni, sekaligus menjadi wadah musisi dan seniman untuk mengeksplorasi bunyi.

PSBK akan menampilkan premiere karya baru ini di website jagonganwagen.psbk.or.id yang dapat diakses mulai Jumat, 24 September 2021 pukul 19:30 WIB. Penayangan Jagongan Wagen juga disertai dengan adanya Closed Caption bagi audiens dengan difabilitas.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini