Seni & Budaya

Menikmati Perbedaan lewat Sambang Sebrang

Oleh : Iwan Pribadi / Senin, 00 0000 00:00
Menikmati Perbedaan lewat Sambang Sebrang

Sambang SebrangJum’at malam lalu (14/08) di Padepokan Bagong Kussudiardja, digelar acara Jagongan Wagen edisi khusus yang secara rutin selalu ditampilkan satu kali setiap tahunnya oleh Yayasan Bagong Kussudiardja. Perbedaan edisi khusus dengan edisi-edisi lainnya di Jagongan Wagen adalah pada edisi khusus ini ditampilkan lebih dari satu suguhan karya seni pertunjukkan yang dirangkai dan dibingkai dalam sebuah tema besar, untuk tahun ini tema yang dipilih adalah Sambang Sebrang.

Sambang Sabrang berasal dari kata Sambang (berkunjung) dan Sebrang  (menyeberang, tempat/ruang yang lain), yang diharapkan menjadi suatu gambaran atas tindakan dan kemampuan diri manusia baik secara fisik dan non fisik dalam menjangkau, mengunjungi, dan mempelajari segala sesuatu yang berada di luar diri, guna membangun diri.

Tema tersebut benar-benar berusaha diwujudkan dengan menampilkan beberapa karya pertunjukkan yaitu Eka Budoyo yang menampilkan tarian tradisional kuda lumping, Snuff Puppets dan beberapa seniman Indonesia dengan suguhan berupa teater – tari, Kua Etnika dengan suguhan musik yang memadukan elemen-elemen barat dan elemen-elemen etnik Indonesia, serta tarian yang memiliki judul dan nama penari yang sama, yaitu Kwee Tjoen An.

Kwee Tjoen AnAda yang menarik dari tarian yang ditilik dari judulnya sudah dapat ditebak jika berasal dari daratan China. Namun siapa sangka tarian topeng yang menggambarkan seorang kehidupan seorang gadis ini dibawakan secara luwes dan indah oleh seorang pria, dan yang lebih mengejutkan lagi ternyata pria tersebut adalah Didik Nini Thowok seorang seniman tari yang sudah cukup dikenal oleh masyarakat luas.

Kemudian terungkaplah fakta bahwasanya Kwee Tjoen An adalah nama kecil seniman tari yang ternyata di tubuhnya mengalir darah Tionghoa. Walaupun demikian hal tersebut tidak menjadi penghalang bagi pria yang sering memasukkan unsur humor dalam tariannya ini untuk mencintai dan memelajari seni budaya bangsa Indonesia. Hal ini dibuktikan Mas Didik, panggilan akrab pria ini, dengan menampilkan pula beberapa tarian dari Sunda, Bali, dan tari-tarian kreasi baru yang masing mengandung elemen-elemen etnik lokal.

Pada kesempatan ini pria yang bernama lengkap Didik Hadi Prayitno ini juga berpesan agar memperkenalkan seni dan budaya nasional kepada anak sejak dini apabila ingin anaknya kelak tetap mencintai seni dan budaya tersebut, seperti apa yang telah dialaminya selama ini.

Akhirnya, dari keseluruhan pertunjukkan Jagongan Wagen edisi khusus ini, tidak hanya para seniman yang tampil, namun para penonton benar-benar diajak menyambangi seni dan budaya “seberang”  yang mungkin selama ini belum pernah dijenguk dan dicicipi, seperti misalnya teater boneka garapan Snuff Puppets dari Australia, tarian dari Tionghoa, dan aroma Jazz dari Amerika, yang semuanya dipadukan dengan garapan-garapan asli Indonesia baik yang tradisional maupun yang merupakan hasil kreasi baru.
Foto: Liebestraumus

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JOGJAFAMILY 100,2 FM

    JogjaFamily 100,9 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    UNISI 104,5 FM

    UNISI 104,5 FM

    Unisi 104,5 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini