![Ki Catur Kuncoro dalam lakon Pertaruhan Cinta di Jagongan Wagen Ki Catur Kuncoro](/images/upload/ki_catur_kuncoro.jpg)
Pertunjukkan yang dimulai sekitar pukul 20:30 WIB ini, disebut wayang kulit inovatif karena dari sisi ide, ingin mewujudkan konsep mewayangkan manusia dan memanusiakan wayang yaitu sebuah dasar pewacanaan untuk menemukan relevansi kejadian-kejadian di dalam cerita pewayangan, dikaitkan dengan situasi saat ini secara kontekstual dan aktual.
Karenanya, walaupun lakon Pertaruhan Cinta ini diambil dari kisah pada epos Ramayana, namun akan lebih mengupas peristiwa dan sikap para tokoh di dalamnya, melalui tafsir baru dan perspektif yang berbeda.
![Pertaruhan Cinta di Jagongan Wagen Pertaruhan Cinta](/images/upload/pertaruhan_cinta.jpg)
Sementara itu, dari sisi pertunjukan Ki Catur Kuncoro --yang menjadi dalang dalam pertunjukan wayang kulit ini--, menyebutnya dengan nama Wayangmu Wayangku, yaitu konsep penyajian pertunjukan yang menyertakan pemusik sebagai bagian dari konsep pertunjukan yang menyatu dan berada di dalam tema dan cerita yang dimainkan.
Selain itu, konsep ini juga merupakan perwujudan sebuah tatanan baru dalam penyajian pertunjukan wayang yang dikemas secara ringkes, yaitu pemusik dan instrumen musik dalam jumlah minimal yaitu sebanyak lima orang pemusik ditambah seorang sinden, cerita dikisahkan dengan atraktif, padat dan komunikatif, serta interaktif antara wayang, dalang, pemusik dan penonton.
Hasilnya, selain durasi pertunjukkan yang diringkas menjadi hanya berkisar satu jam, pada waktu-waktu tertentu selama pertunjukkan muncul interaksi antara para penonton dengan tokoh-tokoh wayang kulit dan bahkan dengan sang dalang itu sendiri.
Tidak berhenti di situ saja, pada beberapa kesempatan lain para pemusik dan sinden, yang pada pementasan wayang kulit biasa tidak begitu banyak berperan di dalam cerita yang dipentaskan, pada kesempatan ini turut tampil dan memerankan beberapa tokoh wayang yang dimainkan, antara lain Sugriwa, Rahwana, dan Sinta, ketika para punakawan berada di depan beber.
![Pertaruhan Cinta di Jagongan Wagen Pertaruhan Cinta](/images/upload/pertaruhan_cinta_02.jpg)
Sementara itu, dijajaran pemusik yang mengiringi pertunjukkan wayang kulit yang berakhir sekitar pukul 22:00 WIB ini adalah Pardiman Djoyonegoro, Budi Pramono, Maryono, Teresia Wulandari, Wayan Sandyo, dan Doyok Kadipiro.
Jagongan Wagen adalah sebuah program pergelaran seni pertunjukkan (kuratorial) untuk membantu komunitas seni dalam mempresentasikan karya mereka pada publik seni dan masyarakat, serta memberikan kemudahan akses kepada masyarakat umum dalam melakukan proses apresiasi dan pemahaman terhadap karya yang dipergelarkan. Dengan demikian, maka diharapkan dapat terciptanya suatu proses dialog antara komunitas seni dengan masyarakat.
Program yang secara rutin diadakan satu kali setiap bulannya ini, akan menampilkan karya seni pertunjukkan yang merepresentasikan kualitas karya seniman perseorangan maupun kelompok yang menciptakannya, baik dari sisi konsep dan artistik.
Foto: Vindra (PakJepret)
Kirim Komentar