Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, Gunun Merapi mengeluarkan 141 kali guguran lava pijar dalam pekan ini.
“Guguran lava pijar teramati sebanyak 141 keluar dari puncak Merapi dan mengarah ke barat daya. Sedangkan untuk jarak luncur maskimum sekiatar 2.000 meter,” ujar Kepala BPPTKG Hanik Humaida, dalam laporan mingguan pengamatan Gnung Merapi periode 17-23 Sepember 2021 yang diterima Gudegnet, Minggu (26/9).
Hanik menjelaskan, masih tingginya intensitas gugura lava pijar juga diimbangi dengan jumlah kegempaan yang terjadi selama satu pekan belakangan ini.
BPPTKG mencatat, dalam minggu ini telah terjadi lima kali gempa vulkanik dangkal, 260 kali gempa low frekuensi, 251 kali gempa Ffase banyak/hybrid , 1.357 kali gempa guguran, 895 kali gempa hembusan, dan 4 kali gempa tektonik.
“Dari data kegempaan tersebut, dapat disimpulkan intensitas kegempaan Gunung Merapi masi pada minggu ini masih cukup tinggi dibandingkan minggu lalu,” jelasnya.
Untuk pengamatan deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM dan GPS pada minggu ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.
Deformasi pekan ini hanya teramati adanya sedikit perubahan morfologi pada kubah lava barat daya, yaitu olume kubah lava barat daya sebesar 1.600.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.854.000 m3.
Pada pekan ini, terjadi juga kepulan asap berwarna putih dengan ketebalan tipis hingga tebal setinggi 150 meter yang bertekanan cukup tinggi.
“Kepulan asap teramati dari dari Pos Pengamatan Gunung Merapi Selo pada tanggal 19 September 2021 pukul 06.00 WIB,” tambahnya.
Walaupun sudah mulai masuk ke dalam musim hujan akan tetapi belum dilaporkan adanya bajir lahar dingin maupun penambahan di aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Merapi.
Hanik mengimbau, walaupun lokasi wisata sudah mulai uji coba pembukaan tetapi untuk wisata di sekitar lereng Gunung Merapi harus tetap memperhatikan perkembangan gunung.
“Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Merapi dan warga tetap meningkatkan kewaspadaan,” imbaunya.
Hingga saat ini status Gunug Merapi masih Siaga atau level III, dengan potensi bahaya masih berupa lontaran material, awan panas guguran dan guguran lava pijar.
Kirim Komentar