Seni & Budaya

JIDAB 2021, Ruang Ekspresi dan Apresiasi Seniman Penyandang Disabilitas

Oleh : Rahman / Senin, 18 Oktober 2021 19:57
JIDAB 2021, Ruang Ekspresi dan Apresiasi Seniman Penyandang Disabilitas
Pengunjung mengamati salah satu karya yang terpajang pada Jogja International Disability Arts Biennale (JIDAB) 2021 di Galeri R.J Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Senin (18/10)-Gudeg.net /Rahman

Gudeg.net- Puluhan karya seni dari para seniman penyandang disabilitas dalam dan luar negeri terpajang dalam Jogja International Disability Arts Biennale (JIDAB) 2021 di Galeri R.J Katamsi Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.

Pameran seni bertaraf internasional yang berlangsung 18-30 Oktober 2021 ini diharapkan dapat menjadi ruang ekspresi dan kreativitas bagi para seniman penyandang disabilitas.

“Pameran ini merupakan ruang ekspresi, sekaligus sebagai bentuk apresiasi dari partisipasi dan kesempatan disabilitas dalam bidang seni rupa bertaraf nasional dan internasional,” ujar Ketua Ketua Jogja Disability Arts (JDA) sekaligus Kurator JIDAB 2021 Sukri Budi Dharma di lokasi pameran, Senin (18/10).

Ia menjelaskan, selama ini seniman disabilitas belum mendapatkan ruang-ruang ekspresi yang memadai untuk berkesenian. Padahal, menurutnya, banyak hal yang dapat mendorong penyandang disabilitas untuk menggeluti dunia seni dengan berbagai tujuan. “Seni dapat menjadi media terapi, ekspresi, maupun menjadikannya sebuah profesi,” katanya.

Ia menambahkan, potensi dan bakat pelaku seni di Indonesia sangat besar. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya seniman disabilitas yang diundang pada event internasional. 

“Melalui seni, individu dapat berkomunikasi dengan dunia luar dan seni dapat menjadi media yang universal bagi siapapun termasuk penyandang disabilitas,” tambahnya.

Pameran seni rupa yang diikuti oleh 56 seniman penyandang disabilitas dari berbagai negara ini juga menampilkan karya seni lain seperti, kolase, fotografi, video, audio dan olah digital.

Proses kuratorial JIDAB 2021 ini terbilang unik karena karya yang dipamerkan tidak melalui proses pengumpulan karya melainkan dari hasil pemantauan aktivitas berkesenian seniman itu sendiri.

“Jadi kurasinya kita pantau dari medsos senimannya, kurang lebih satu tahun. Ketika dinilai cocok dan berpotensi maka kami pilih lalu kontak untuk diikutkan dalam pameran. Jadi prosesnya bukan Open Call,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, seniman tidak mengetahui akan adanya pameran JIDAB 2021 ini. "Ketika karyanya diminta untuk diikutsertakan dalam pameran baru kami memberitahu pemilik karyanya,” lanjutnya. Dari proses kuratorial, terpilihlah 97 karya yang diikutsertakan dalam pameran JIDAB 2021.

Budi berharap, ke depannya seniman disabilitas bisa mendapatkan ruang lebih untuk dapat berkesenian dan mengekspresikan diri. “Semoga ini menjadi jembatan teman-teman seniman penyandang disabilitas menuju dunia berkesenian yang lebih luas seperti yang diberikan oleh Galeri RJ Katamsi ini,” katanya.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    GCD 98,6 FM

    GCD 98,6 FM

    Radio GCD 98,6 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini