Gudeg.net- Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY memprediksikan puncak musim hujan di wilayah DIY akan terjadi pada bulan Januari 2022.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Reni Kraningtyas pada siaran pers yang dirilis pada hari ini, Selasa (16/11).
Reni mengatakan, dampak dari fenomena La Nina, saat ini seluruh wilayah DIY memasuki musim hujan dengan kondisi curah hujan dalam kategori di atas rata-rata.
“Puncak musim hujan wilayah D.I Yogyakarta diprakirakan terjadi pada bulan Januari 2022," ujar Reni, di hari yang sama.
BMKG mencatat, dari pantauan indeks ENSO (El Nino-Southern Oscillation) hingga dasarian I November 2021 menunjukkan kategori La Nina lemah hingga sedang.
Reni menjelaskan, bulan November, La Nina memicu peningkatan curah hujan hingga 60 persen dimana curah hujan umumnya mencapai 300-500 mm dalam 1 bulan (kategori tinggi-sangat tinggi).
Sedangkan pada periode musim hujan Desember-Januari-Februari, La Nina dapat memicu peningkatan curah hujan dalam kisaran 20-60 persen dibandingkan kondisi normalnya.
“Kami perkirakan fenomena La Nina berlangsung hingga periode April-Mei-Juni 2022,” jelasnya.
Untuk itu BMKG mengimbau, pemangku kepentingan untuk mewaspadai dan mengantisipasi sedini mungkin potensi bencana hidrometeorologi di DIY.
Rekomendasi BMKG adalah pengoptimalan pengelolaan tata air terintegrasi dari hulu hingga hilir dan penyiapan kapasitas sungai/kanal untuk antisipasi debit air yang berlebih.
Selain itu, masyarakat juga diminta untuk membersihkan saluran-saluran air, memangkas ranting pohon yang membahayakan dan memastikan lingkungan sekitar aman dari ancaman bencana hidrometeorologi.
“Terus perbaharui perkembangan informasi dari BMKG dengan memanfaatkan kanal media sosial info BMKG, atau langsung menghubungi kantor BMKG terdekat,” pinta Reni.
Kirim Komentar