Gudeg.net- Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan, aktivitas Gunung Merapi masih cukup tinggi.
Hal itu disampaikan Kepala BPPTKG Hanik Humaida pada laporan mingguan perkembangan Gunung Merapi periode 14-20 Januari 2022.
“Hingga minggu ini intensitas kegempaan Gunung Merapi masih cukup tinggi,” ujar Hanik Humaida kepada awak media pada grup whatsapp Media Merapi, Jumat (21/1).
BPPTKG mencatat, pada minggu ini terjadi 5 kali gempa vulkanik dangkal, , 62 kali gempa hybrid/fase banyak, 864 kali gempa guguran, 40 kali gempa hembusan, dan 9 kali gempa Tektonik.
“Untuk awan panas guguran, minggu ini hanya terjadi satu kali ke arah barat daya hulu Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter,” jelasnya.
Berdasarkan analisis morfologi, tidak teramati adanya perubahan morfologi yang signifikan baik pada kubah lava barat daya maupun kubah tengah. Volume kubah lava barat daya sebesar 1.670.000 m3 dan kubah tengah sebesar 3.007.000 m3.
Deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,2 cm/hari.
Hanik mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terutama bagi yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
Potensi bahaya masih berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor tenggara–barat daya sejauh maksimal 3 Km ke arah sungai Woro, dan sejauh 5 Km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
“Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya. Pelaku wisata direkomendasikan untuk tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak,” imbaunya.
Kirim Komentar