Gudeg.net- Lokasi relokasi pedagang kaki lima (PKL) Teras Malioboro telah diresmikan oleh Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X hari ini, Rabu (26/1).
Nantinya akan akan sekitar 800 PKL yang akan menempati lapak-lapak di bangunan yang berada di bekas Gedung Bioskop Indra, Jalan Malioboro itu.
"Ada sekitar 800 pkl yang akan mengisi di Teras Malioboro," ujar Kepala Humas Kepatihan, Yogyakarta, Ditya Nanaryo Aji di lokasi.
Pantauan Gudegnet, penataan kios dan sejumlah fasilitas pendukung Teras Malioboro terbilang cukup bagus. Bangunan yang menggunakan konstruksi baja tersebut terdiri dari tiga lantai dan setiap lantai terdapat eskalator dan lift.
Pada bagian atas pintu masuk terdapat dua tulisan, yaitu Teras Malioboro dan juga ditulis dalam aksara Jawa
Memasuki lantai pertama, sejumlah lapak yang terbuat dari kayu sudah terlihat berderet rapi mengisi ruang bagian kanan dan kiri. Selain itu akan ditemui juga eskalator untuk naik ke lantai dua.
Secara konstruksi, bangunan ini terlihat cukup megah dan berkesan tinggi. Suasana lantai dua dan tiga suasana hampir sama dengan lantai satu, ratusan lapak berjejer rapi di kiri dan kanan.
Selain bangunan utama Teras Malioboro, terdapat juga satu bangunan yang dikhususkan untuk kuliner dan banguan itu berada di bagian kanan dari pintu masuk.
Bangunan untuk kuliner ini juga terbilang sangat bagus, lapak-lapak untuk pedagang makanan telah tertata dengan rapih, sejumlah bangku dan meja dari bahan stainlesspun telah tersedia. Lokasi kuliner terbelah menjadi dua bagian, yaitu depan dan belakang.
Bagian belakang lokasi kuliner terdapat juga area kuliner terbuka atau outdoor, dimana telah tersedia juga puluhan gerobak untuk pedagang makanan.
Namun, untuk lokasi parkir kendaraan sementara hanya diperuntukan bagi kendaraan roda dua yang letaknya dibagian belakang dan bersebelahan dengan area kuliner terbuka.
Teras Maliobro juga telah dilengkapi dengan kamar mandi atau toilet umum, musola dan area untuk merokok. Terdapat juga tiga tulisan besar pada bagian kiri dan kanan di depan pintu masuk dan satu di area kuliner terbuka.
Tulisan tersebut, yaitu, pertama pada sisi kanan ‘Jogja terbuat dari rindu, pulang, dan angkringan. Sisi kiri bertuliskan, ‘Bagi setiap orang yang pernah tinggal di Jogja, setiap sudut kota Jogja itu, Romantis. Sedangkan tulisan di area kuliner terbuka adalah ‘Urip Sejatine Gawe Urup, Hidup Sejatinya Memberikan Kehidupan Yang Baik Bagi Sekitarnya’.
Kedua tulisan tersebut akan menyala pada malam hari dan menambah kesan indah dari lokasi relokasi PKL sepanjang Malioboro ini.
Peresemian yang dilakukan sore hari ini ditandai dengan penekanan tombol sirene oleh Sri Sultan yang didampingi oleh Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Sebelumnya diadakan juga acara Wilujengan atau syukuran yang diikuti oleh para tamu undangan.
Kirim Komentar