Gudeg.net- Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengimbau masyarakat tidak perlu takut untuk memeriksakan diri apabila telah merasakan tidak sehat.
Menurut Sultan, masyarakat harus bisa memahami kondisi fisik, karena meskipun gejalanya ringan atau sedang, tapi bisa menjadi fatal.
Setiap orang harus lebih sigap, siap dan disiplin untuk menegakkan protokol kesehatan dan memahami bagaimana mekanisme tubuh bekerja.
“Saya meminta, Kalau merasakan batuk, tenggorokan tidak nyaman segera saja swab dan isoman,” ujar Sri Sultan pada keteragnan tertulis yang diterima Gudegnet, Jumat (4/2).
Sultan mengakui bahwa angka kasus positif Covid-19 di DIY saat ini menunjukan kenaikan dan kebanyakan yang terpapar tidak merasakan gejala apapun atau orang tanpa gejala (OTG).
Sultan Hamengku Buwono X menjelaskan, dari angka kenaikan kasus positif, jumlah yang teridentifikasi sebagai varian Omicron tidaklah banyak. Namun tidak banyak bukan berarti tidak ada.
“Kenaikan kasus kita mayoritas OTG. Oleh karena itu saya meminta masyarakat memahami kondisi fisiknya sendiri-sendiri,” jelasnya.
Untuk mengantisipasi agar penyebaran tidak tambah meluas, Sultan akan melakukan sejumlah pengetatan terhadap aturan-aturan penegakan protokol kesehatan.
Ia menegaskan, kebijakan apapun selama masyarakat tidak bisa mengendalikan diri maka angka kasus akan semakin tinggi. Untuk tetap menjaga agar tetap landai, prokes memang tetap harus dijaga.
‘Fakta di lapangan masyarakat tidak semuanya patuh 100 persen. Apalagi soal kerumunan. Faktanya memang seperti itu. Kebijakan apapun selama masyarakat tidak bisa mengontrol dirinya sendiri juga akhirnya yang terjadi mutasi,” tegasnya.
Menuntaskan vaksinasi dapat menjadi langkah pencegahan agar tidak terjadi penyebaran. Namun Raja Keraton Yogyakarta ini juga mengungkapkan, sudah divaksin bukan berarti kebal. Vaksinasi adalah usaha untuk meningkatkan imunitas tubuh terhadap virus bukan untuk mencegah penularan.
“Vaksinasi itu menumbuhkan imunitas, tapi bukan berarti membunuh virus. Yang kita perlukan bagaimana untuk mengembangkan efektivitas vaksinasi itu,” ungkapnya.
Kirim Komentar