Seni & Budaya

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 (FKY 2022) Resmi Dimulai

Oleh : Adresjanti Dewi / Selasa, 13 September 2022 10:55
Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 (FKY 2022) Resmi Dimulai
Pagelaran tari kolosal "Sasaji Amarta" dalam pembukaan FKY 2022.

Gudeg.net – Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 (FKY 2022) “Merekah Ruah” resmi digelar. Bertempat di Teras Malioboro 1 tepatnya di depan ruang Cendrawasih seremoni pembukaan dibuka oleh penampilan Drummer Guyub Yogyakarta, yang merupakan komunitas penabuh perkusi yang sudah ada sejak tahun 2016 di Yogyakarta.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan doa bersama, Doni Maulistya sebagai ketua I FKY menyampaikan laporan panitia. Maulistya melaporkan bahwa “pencatatan kebudayaan” sebagai visi yang diusung merupakan kelanjutan dari penyelenggaraan festival pada tahun sebelumnya. Melalui berbagai programnya, FKY 2022 telah dan akan melibatkan berbagai subjek budaya yang meliputi masyarakat pegiat budaya, seniman, sanggar, komunitas, tenaga ahli, serta maestro kebudayaan.

Festival Kebudayaan Yogyakarta 2022 (FKY 2022) diselenggarakan dalam bentuk hybrid dan tersebar. mencari bentuk yang ideal sebagai sebuah festival kebudayaan sehingga memiliki kemampuan jelajah yang kuat terhadap unsur-unsur kebudayaan yang ada di masyarakat.

Dian Lakshmi Pratiwi, S.S., M.A. selaku Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayaan DIY) menyampaikan pada sambutannya bahwa menciptakan kolaborasi antarkabupaten dan kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kerja pelaksanaannya adalah hal yang perlu ditekankan dan masih menjadi PR besar untuk membuatnya bisa saling terintegrasi dan bersinergi sehingga dapat memberikan dampak nyata.

Melalui video, Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menambahkan FKY memiliki pendekatan yang tepat sebagai platform yang mempertemukan berbagai unsur kebudayaan di Yogyakarta yang majemuk. Selain itu, FKY diharapkan dapat menjadi contoh bagi banyak tempat untuk merayakan keberagaman.

Dalam acara semalam, pembukaan terakhir disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X selaku Gubernur Provinsi DIY. Beliau menyampaikan bahwa budaya tinggi tidak selalu berwujud kesenian yang rumit, melainkan dibuktikan dari bagaimana bangsanya mampu bertahan hidup. “Untuk itulah, penyelenggaraan Festival Kebudayaan Yogyakarta (FKY) sudah seharusnya jangan dijadikan agenda rutin tahunan semata. Tetapi, kesinambungan kualitatif festival ini harus selalu ditingkatkan gayutnya dengan perluasan berbagai dimensinya. Dengan begitu, festival ini akan memiliki greget bagi pengembangan seni dan budaya, maujud dalam pencapaian karya budaya yang apresiatif, berbekal dua kata kunci inovasi dan kreasi,” sambung beliau.

Acara kemudian dilanjutkan dengan pagelaran tari kolosal berjudul "Sasaji Amarta". Rangkaian pertunjukan ini melibatkan Baron Setiaji sebagai penulis naskah, Galuh Putri Satyarini sebagai sutradara, dan Andhy Setiawan sebagai koreografer. Dalam penggarapannya, pertunjukan didukung penampil sanggar-sanggar tari berasal dari lima kabupaten/kota di DIY, yaitu Pendapa Budaya dan Satria Aji (Bantul), Krincing Manis Dance Studio (Sleman), Sanggar Sripanglaras (Kulon Progo), Sanggar Kendhalisada (Gunungkidul), dan Sanggar Ngelancur (Kota Yogyakarta).

Tari kolosal “Sasaji Amarta” berlatar Bumi Amarta yang terbagi 5 wilayah. Meski terpisah, semua wilayah subur, makmur, dan masyarakatnya hidup rukun berdampingan. Masing-masing daerah memiliki ciri khas sendiri, tetapi terdapat satu ritual tradisi sebagai sarana syukur masyarakat Bumi Amarta kepada Sang Hyang Widhi. Ritual dilakukan sebagai wujud terima kasih atas tanah dan air, menggunakan gentong-gentong kecil berisikan air yang dipegang oleh kelima wilayah kemudian secara bergantian air dituang dalam sebuah gentong besar.

Prosesi penuangan air ini dilakukan bersama-sama oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY, Ketua FKY, dan para penari serta disaksikan oleh masyarakat dan tamu undangan yang hadir. Hal tersebut dimaknai sebagai bersatunya tanah dan air dari berbagai wilayah dalam satu wadah besar bernama Bumi Amarta sebagai simbol Yogyakarta.

Untuk informasi lebih lengkap terkait FKY 2022, masyarakat dapat mengakses melalui media sosial Instagram @infofky dan beragam bentuk hasil pencatatan FKY akan terdokumentasi di situs web fky.id.

 


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM



    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini