Gudeg.net – Setelah vakum pada tahun 2020 dan dihelat secara daring pada tahun 2021, Pasar Keroncong Kotagede (PKK) kembali hadir pada penyelenggaraan tahun ini dengan kunjungan langsung. PKK 2022 berlangsung pada Sabtu (3/12) sejak pukul 15.00-23.45 WIB.
“Ditengah berbagai situasi yang mengusik kenyamanan, Pasar Keroncong Kotagede hadir dengan harapan mampu memberikan wawasan tentang pariwisata di DIY bisa kembali nyaman apalagi kalau bisa hadir di Pasar Keroncong Kotagede. Musik Keroncong yang sangat menerima berbagai perbedaan dan berpadu didalamnya. Kami juga guyub rukun di tengah segala situasi tersebut untuk tetap berkreasi di Pasar Keroncong Kotagede ini,” jelas salah satu Penggagas Pasar Keroncong Kotagede, M Natsir pada Gudeg.net saat pembukaan PKK 2022, Sabtu (3/12) malam.
Penampilan OK Lintang Kanistha (Gunungkidul) di Pendhapa Kajengan dalam PKK 2022. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi).
Natsir menambahkan PKK tetap menjadi wadah komunikasi dalam berkehidupan di masyarakat, khususnya Kotagede. PKK bukanlah sekadar sebuah pertunjukan ataupun tontonan musik keroncong belaka, namun memiliki pesan nilai-nilai, diantaranya bagaimana upaya mengenalkan adab bermusik keroncong kepada anak-anak, juga generasi muda.
Dengan mengangkat tagline PKK 2022 “Keroncong Berhati Nyaman” diharapkan menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk tetap berkunjung ke Kota Yogyakarta, khususnya Kotagede.
Tahun ini PKK 2022 digelar di dua panggung yakni Panggung Kajengan di utara Masjid Perak (SMA Muh 4 Yogyakarta) serta Panggung Sopingen di Pendhapa Sopingen Kotagede dengan menampilkan 14 orkes keroncong (OK) dari Kotagede maupun daerah lainnya diantaranya Orkes Keroncong (OK) Kharisma, OK Sarlegi, OK Sakpenake, Los Fugos, OK Horockoncong, D'jancuk, OK YnY, Kawula Muda, Pesona Irama, Lintang Kanistha, OK Gita Bahana, Side of X serta bintang tamu Hannah Marie Standiford dan Podhang Mas.
Los Fungos saat tampil di PKK 2022, Sabtu (3/12) malam. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi).
“PKK 2022 hanya menghadirkan dua panggung. Memanfaatkan pendhapa yang sering digunakan untuk gelaran PKK tahun-tahun sebelumnya. Pendhapa Sopingen dan Pendhapa Kajengan. Di antara kedua panggung tersebut digelar bazar kuliner jajanan tradisional -yang dikelola warga- yang berada di Wetan Kanthil, areal penghubung Pendopo Kajengan dan Pendopo Sopingen.” jelas Natsir.
Natsir menjelaskan dengan menggunakan pendhapa sebagai panggung, penonton bisa duduk lesehan sehingga bisa lebih dekat dengan para penampil.
Selain itu, event PKK untuk mengenal lagi Kotagede sebagai kota yang menyimpan beragam cerita berkehidupan masyarakat yang khas, baik sejarah maupun masa kini, karena menjadi kawasan heritage budaya sebagai peninggalan pusat peradaban masa Kerajaan Mataram.
Kirim Komentar