Seni & Budaya

Lukisan Arang Yanal Desmond dalam "Chaotic Body"

Oleh : Moh. Jauhar al-Hakimi / Rabu, 04 Januari 2023 08:26
Lukisan Arang Yanal Desmond dalam "Chaotic Body"
Pengunjung mengamati karya Inner Radius (kiri), Lost Control (tengah), Martian and Venusian #3 (kanan). (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

Gudeg.net – “Lebih-lebih keterlaluan, setelah tuan dan puan jadi korban, sekarang kami kalian cari. Meminta menjadi tumbal, berkorban lagi. Kali ini demi ilmu pengetahuan yang menyelamatkan manusia. Memangnya, kami yang akan dicincang-cincang bak kelinci percobaan itu bukan manusia? Terus kalian katakan kalau keanehan kami bisa diformulasikan pakai teknologi untuk melihat dan mengoreksi masa depan. Tetapi tuan dan puan, memangnya apa itu masa depan tanpa hadirnya kami yang aneh ini?”

Paragraf terakhir fiksi mini berjudul  ‘Berhenti’ yang ditulis Ricky Y Nasution menjadi caption karya lukisan berjudul ‘Martian and Venusian #3’ dalam medium arang (charcoal) di atas kanvas berukuran 117 cm x 80 cm.

Yanal Desmond Zendrato (topi merah) saat pembukaan pameran “Chaotic Body” di Kebun Buku, Selasa (27/12/ 2022). (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

Karya tersebut dipresentasikan seniman-perupa Yanal Desmond Zendrato bersama tiga belas lukisan arang (charcoal) di atas kanvas dan kertas dalam berbagai ukuran. Pameran bertajuk “Chaotic Body” berlangsung di Kebun Buku dibuka pada Selasa (27/12/ 2022) sore.

Impressif, kesan pertama tersebut langsung tertangkap saat memasuki ruang Kebun Buku. Citraan monochrome hitam putih dari arang (charcoal) di atas kanvas-kertas seakan menyatu dengan dinding ruangan yang direspons langsung oleh Desmond dengan sketsa-drawing menggunakan arang. Hanya tiga karya di atas kanvas yang menggunakan spanram, selebihnya sebelas karya ditempel langsung di dinding tanpa pigura.

Pada setiap karya disertai sebuah fiksi mini yang ditulis Ricky Y Nasution sebagai pembacaan dan interpretasi atas karya Desmond.

“(Tulisan) itu bukan sebagai narasi ataupun untuk membingkai karya yang ada. Kebetulan Ricky yang sedang menyelesaikan tugas akhir tesisnya ingin melakukan pembacaan atas karya saya yang sudah siap dipamerkan. Akhirnya catatan (fiksi mini) itu turut melengkapi presentasi karya saya.” jelas Desmond kepada Gudeg.net saat pembukaan pameran, Selasa (27/12) sore.

Reality and Illution – arang dan cat akrilik di atas kanvas – 140 cm x 180 cm – Yanal Desmond Zendrato – 2022. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

Traumatik, secara keseluruhan kesan tersebut muncul dari bentuk tubuh-anggota tubuh yang dihadirkan Desmond ke dalam keempat belas lukisan arang serta sketsa-drawing. Kesan itu semakin mendalam saat Desmond menggunakan arang (charcoal) sebagai medium utama yang seakan menjadi wujud ingatan atas mimpi buruk yang terjadi. Setidaknya citraan monochrome terlanjur melekat pada persepsi awam tersebut.

Pada karya ‘Lost Control’ dengan objek tulang punggung yang tidak lurus entah trauma apa penyebabnya, gerak kaki yang tidak terkontrol ditambah objek rantai-gir sepeda yang melingkari tubuh, kesemuanya dalam citraan gradasi hitam-putih. Di sebelahnya fiksi mini Ricky berjudul ‘Aku Bukan Cucu Wilhelmina’ seakan menjadi drama lain karya ‘Lost Control’.

“Kutukan itu datang dari ratu Wilhelmina sewaktu murka besar.” Kek Mardi mulai bercerita. “Perkaranya keponakan dia itu, si Mandor pabrik tebu, udah jatuh ketimpa tangga pulak. Pertama, anak bungsunya mati  Malaria. Belum lagi selesai sedihnya, udah kena tipu sama pak Dirman. Padahal sebetulnya pak Dirman datang ke rumah mandornya itu cuma mau ngucapin belasungkawa. Tapi istri mandor malah bertanya asalnya pak Dirman. “Dari mana asalmu?” katanya. Tanpa pikir panjang pak Dirman jawab, “dari dunia lain, Nyonya.”

Menyandingkan karya sastra dan karya rupa selalu memberikan tawaran menarik dengan dramatikanya masing-masing ataupun membangun drama baru hasil dari penyandingan itu sendiri.

Lamentation #1 (kiri), Lamentation #2 (kanan) – Yanal Desmond Zendrato – 2022. (Foto: Moh. Jauhar al-Hakimi)

Karya Desmond tidak sedang menawarkan citraan dunia surealis. Pameran “Chaotic Body” justru hadir dari pembacaan atas realitas yang ada di sekitarnya atau bahkan dirinya sendiri. Bentuk tubuh-anggota tubuh yang tidak sempurna kerap menghadirkan trauma bagi pemiliknya bahkan juga bagi lingkungan sekitarnya dalam bentuk persepsi yang beragam.

Secara genial Desmond menangkap fenomena tersebut dan dituangkan ke dalam karyanya tidak sebatas citraan fisik semata, namun lebih dalam lagi yakni pikiran.

Pada karya berjudul ’00:00 AM’ dengan figur manusia yang rebahan dengan pandangan kosong dan tidak bisa memicingkan matanya, seolah insomnia menjadi trauma berkepanjangan bagi penderitanya. Apapun penyebabnya.

Pada karya series ‘Lamentation’, citraan objek kepala yang terlepas dari tubuh mengingatkan pada karya Desmond berjudul ‘Deep Voice’, dalam citraan monochrome arang di atas kertas yang pernah dipamerkan di Jogja Gallery pada bulan Maret 2022 merekam drama-drama terkait dengan kelahiran-kehidupan.

Dari keseluruhan karya ada pesan tersirat dari pameran “Chaotic Body” yakni refleksi dan introspeksi. Menarik ketika Desmond menghadirkan satu karya series penyembuhannya berjudul ‘Recuperation #2’. Sekacau apapun tubuh manusia, sebenarnya dari dalam tubuh itu sendiri telah mengirimkan sinyal-sinyal yang bisa dirasakan  melalui indera manusia ataupun lewat pikirannya. Sinyal tersebut menjadi alarm pengingat bagi pemilik tubuh tersebut.

Dalam dunia medis dikenal istilah salutogenese yaitu kemampuan tubuh menyembuhkan diri sendiri. Dalam praktik dunia medis terapi ini sering digunakan pada penderita gangguan tidur karena tekanan berat dalam hidupnya yang berasal dari pekerjaan, keluarga, ataupun lingkungan sekitarnya.

Solusinya bisa dengan pemberian obat agar bisa tidur. Namun lebih menarik jika pasien tersebut bertanya pada dirinya sendiri kondisi seperti apa yang dibutuhkannya agar dapat tidur dengan baik? Dalam salutogenese yang menjadi fokus adalah kesehatan, bukan penyakit. Dengan cara itu, ia akan membangkitkan kemampuan tubuhnya untuk menyembuhkan diri sendiri.

Pameran tunggal bertajuk “Chaotic Body” berlangsung di Kebun Buku Jalan Minggiran No. 61 A Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta hingga 15 Januari 2023.


0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini