Gudeg.net – Gebyog berukuran 2,5 m x 13 m yang menutup salah satu sisi Kedai Srawung Saklawase menjadi dinding presentasi karya dua seniman-perupa Ambar Pranasmara dan Irwan Guntarto. Keseluruhan karya dalam ukuran yang relatif kecil dibawah 50 cm. Sebuah karya tiga matra yang dipresentasikan di pojok pendapa melengkapi lima karya lukisan series.
“Ini presentasi yang kedua. Minggu lalu (Sabtu, 19/1) baru turun karya enam seniman dilanjutkan yang sekarang. Kedepannya, memanfaatkan dinding presentasi yang terbatas akan dioptimalkan dulu untuk pameran dua seniman-perupa.” jelas penanggungjawab program Jon Paul Irwan kepada Gudeg.net, Sabtu (28/1) malam.
Lebih lanjut Irwan menjelaskan Nyrawung Yuk! merupakan program presentasi karya dua seniman secara reguler dan berkelanjutan dalam durasi dua mingguan. Nyrawung Yuk! mengundang seniman-perupa untuk merespons dinding dengan memperhatikan kapasitas gebyog yang tersedia.
Nyrawung Yuk di Kedai Srawung Saklawase. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)
Mengawali tahun 2023 program Nyrawung Yuk! dihelat bekerjasama dengan Kedai Srawung Saklawase Sonopakis Lor, Ngestiharjo, Kasihan-Bantul yang menyediakan ruang presentasi.
Pada Nyrawung Yuk! edisi pertama seniman-perupa Amboro Liring, Ekwan Marianto, Kasih Hartono, Sabar Jambul, Stevan Sixcio Kresonia, dan Watie Respati mempresentasikan karyanya pada 7-19 Januari dilanjutkan edisi kedua oleh seniman-perupa Ambar Pranasmara dan Irwan Guntarto yang berlangsung 21 Januari hingga 2 Februari.
“Seniman diberikan kebebasan terkait tema, medium, serta ukurannya. Bisa karya dua matra, tiga matra, atau kombinasi keduanya. Silakan disesuaikan dengan ruang yang ada.” imbuh Irwan.
Dua karya Irwan Guntarto pada Nyrawung Yuk edisi kedua. (Foto : Moh. Jauhar al-Hakimi)
Sebagai sebuah program rintisan Irwan menambahkan bahwa program tersebut menjadi upaya mengoptimalkan ruang publik untuk direspons dengan karya seni sehingga diharapkan bisa lebih mendekatkan ranah seni dengan masyarakat luas, serta mengundang seniman lintas disiplin ilmu untuk bersinergi dan kolaborasi dalam program tersebut.
“Untuk yang reguler sudah terjadwal Di sela-sela itu nantinya ada program khusus yang memungkinkan untuk keterlibatan seniman-perupa dalam jumlah yang lebih banyak dan juga tidak sebatas pada seni rupa. Seni pertunjukan, sastra, teater, ataupun musik hidup (live music) jika memungkinkan akan diatur diantara jadwal presentasi yang sedang berjalan. Silakan, ini sejalan dengan semangat Nyrawung Yuk! yang terbuka bagi masyarakat luas.” pungkas Irwan.
Kirim Komentar