Multikultural dan pluralisme di Indonesia dalam era globalisasi kini memudahkan
pertemuan dan percampuran kebudayaan yang bersifat translokal. Maka, Jogja Biennale
IX-2007 kali ini memilih tema "Neo-Nation" yang memberikan kesempatan bagi perupa dari seluruh tanah air serta beberapa
dari luar negri untuk memandang ke-Indonesiannya melalui karya seni yang mereka
ciptakan.
"Jogja Biennale IX-2007 kali ini, dengan mengangkat tema "Neo-Nation" akan menampilkan
karya seni yang multikultural dan plural dari sudut pandang perupa Indonesia serta
beberapa perupa dari luar negri," kata koordinator Pameran Jogja Biennale IX-2007,
Anggi Minarni pada pembukaan pameran (28/12) di Taman Budaya Yogyakarta.
Meski peristiwa kesenian dan kebudayaan dua tahunanan ini hanya dipersiapkan
dalam waktu enam bulan, namun hal ini tak akan mengurangi keseriusan panitia serta
perupa yang terlibat untuk menyukseskan penyelenggaraan pameran ini dalam segala
aspek.
"Biarpun Jogja Biennale IX-2007 yang merupakan peristiwa kesenian dan kebudayaan
dua tahunanan hanya dipersiapkan dalam waktu sekitar enam bulan, namun hal ini
tak akan mengurangi keseriusan panitia serta perupa yang terlibat untuk menyukseskan
penyelenggaraan pameran ini dalam segala aspek," jelas salah satu kurator pameran
Suwarno Wisetrotomo.
Dengan tema "Neo-Nation", Pameran seni visual yang akan berlangsung hingga 28
Januari 2008 ini merupakan pameran aktual dan kontekstual untuk mengaktualisasikan
fenomena sosial yang terjadi di Indonesia dalam hal pluralisme Indonesia dalam
era globalisasi sekarang ini.
Kirim Komentar