![Mon Decor Lifetime Achievement Award_Biennale Jogja IX-2007 Mon Decor Lifetime Achievement Award_Biennale Jogja IX-2007](/images/upload/Mon_Decor_Lifetime_Achievement_Award.jpg)
Pada hari terakhir penyelenggaraannya, Senin (28/01), kurator Biennale Jogja
IX-2007 yang terdiri dari Suwarno Wisetrotomo, Kuss Indarto, Sujud Dartanto, dan
Eko Prawoto yang malam itu tidak dapat hadir karena ada acara di Kobe, Jepang
memberikan penghargaan kepada ketiga penyelenggara yakni Putu Sutawijaya (Sangkring
Art Space), KPH Wironegoro (Jogja National Museum), dan Dyan Anggraini Rais (TBY)
atas kesediaannya membantu penyelenggaraan .
Selain penghargaan kepada ketiga penyelenggara, kurator Biennale Jogja IX-2007
juga untuk pertama kali memberikan penghargaan kepada insan seniman yang berdedikasi
terhadap perkembangan seni khususnya seni rupa di Indonesia.
Penghargaan Mon Decor Lifetime achievement Award tersebut, menurut Suwarno Wisetrotomo merupakan sebuah cara bermartabat untuk
memberikan pengakuan kepada seniman yang telah mendedikasikan hidupnya di dunia
seni rupa setelah sebelumnya melalui proses pengamatan, investigasi, dan argumentasi
yang panjang.
"Penghargaan Mon Decor Lifetime achievement Award ini adalah cara yang bermartabat untuk memberikan pengakuan kepada seniman yang
telah mendedikasikan hidupnya di dunia seni rupa setelah sebelumnya melalui proses
pengamatan, investigasi, dan argumentasi yang panjang," kata Suwarno Wisetrotomo
dalam acara penganugerahan penghargaan Mon Decor Lifetime achievement Award Senin (28/01) di Jogja National Museum (JNM).
Setelah melalui proses pengamatan, investigasi, dan argumentasi yang panjang
antar kurator dan penyelenggara Biennale Jogja IX-2007, akhirnya ditetapkan dua
seniman yang telah lama mendedikasikan hidupnya di dunia seni rupa di Indonesia
yakni pioner seni patung monumental Edhi Sunarso dan Soedarso Soepadmo.
Edhi Sunarso, seniman yang identik dengan karya monumen dan diorama ini lahir
di Salatiga, 2 Juli 1932. Pada tahun 1953, seniman yang sempat menjadi tawanan
NICA pada bulan Juli 1946 ini dipercaya oleh Presiden Sukarno tim pelaksana Monumen
Tugu Muda di Semarang. Setelah kesuskesannya menciptakan Monumen Tugu Muda, seniman
yang kini berusia 76 tahun ini selanjutnya kembali menciptakan karya-karya besar
seperti Monumen Selamat Datang di Jakarta Pusat, Monumen Pembebasan Irian Barat
di Lapangan Banteng Jakarta dll.
Sementara itu, Soedarso Soepadmo adalah seorang seniman yang dikenal sebagai
pelaksana Monumen Markas Besar Tentara (MBT) di Yogyakarta dan anggota pendesain Monumen Jogja Kembali. Seniman yang juga pernah menjabat sebagai Pejabat Ketua
Sekolah Tinggi seni Rupa Indonesia - ASRI pada tahun 1972-1975 ini lahir di Trenggalek,
19 Februari 1936. Patung Jendral Sudirman di Universitas Jendral Sudirman Purwokerto
juga
merupakan buah karya dosen ISI Yogyakarta yang purna tugas pada bulan Maret 2006
pada usia 46 tahun ini.
Usai penyerahan penghargaan Mon Decor Lifetime achievement Award, Biennale Jogja
IX-2007 secara resmi ditutup oleh Kepala Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Dyan Anggraini
Rais. Acara kemudian dilanjutkan dengan acara party yang diramaikan oleh band indie Jogja dan beberapa DJ lokal Jogja hingga dini
hari.
Kirim Komentar