![Layang-layang Kepala Naga - FKY XX 2008 Layang-layang Kepala Naga - FKY XX 2008](/images/upload/naga.jpg)
Meski harus jauh dari kampung halamannya hingga 7 Juli mendatang, Surip mengaku senang dapat turut ambil bagian dalam perhelatan akbar seni budaya Jogja, Festival Kesenian Yogyakarta kali ini.
"Saya senang karena kemarin diundang pak Ajie (direktur fky,red) untuk ikut dalam FKY di Jogja," katanya di stand kerajinannya yang penuh warna (23/06).
Dalam sehari, di ruang berukuran 6x3 meter yang disediakan FKY, Surip dan temannya mampu membuat sekitar enam layang-layang biasa yang sebagian besar berbentuk burung dan kelelawar dan satu layang-layang sedang atau besar yang berbentuk kepala naga atau pesanan pembeli.
Harga layang-layang yang dibuatnya pun bervariasi dari Rp 25.000 untuk layang-layang biasa yang kecil hingga Rp 5.000,000 untuk layang-layang besar berbentuk kepala naga berukurang sekitar 80 x 60 sentimeter.
Untuk layang-layang kepala naga, menurut Surip, dalam pembuatannya mambutuhkan waktu yang cukup lama dan teliti disamping bahan dan warna yang juga bervariasi, maka harganya pun bisa dibilang mahal.
"Yang paling murah adalah layang-layang biasa seperti jenis kelelawar dan burung-burungan. Yang termahal adalah kepala naga, karena prosesnya yang lama dan bahan-bahannya juga banyak," jelas pengrajin layang-layang yang pernah berdagang di Pantai Paragtritis ini.
Selama penyelenggaraan FKY, Surip mengaku stand layang-layangnya yang terletak strategis di sisi kanan menuju Flying Stage Pasar Raya FKY sering dikunjungi pengunjung dari berbagai kalangan. Dalam sehari, dagangannya bahkan mampu terjual hingga tiga buah.
![Layang-layang Ontoseno - FKY XX 2008 Layang-layang Ontoseno - FKY XX 2008](/images/upload/onto.jpg)
"Untuk layang-layang Ontoseno, saya membuatnya khusus sebagai penghargaan bagi FKY yang telah mengundang saya di acara ini. Harga untuk layang-layang ini Rp 2.000,000," pungkasnya.
Kirim Komentar