Minimnya kepedulian masyarakat terhadap masalah waria serta kehidupan mereka, mendorong FKY untuk mengisahkan kehidupan kaum yang sering mendapat stigma miring ini dalam sebuah pertunjukkan teater berjudul "Deleilah Tak Ingin Pulang dari Pesta".
Teater yang diperankan oleh sekurangnya delapan waria ini akan diselenggarakan pada hari Rabu dan Kamis (06/08 dan 07/08) pukul 19.30 WIB di Gedung Societet Militer Taman Budaya Yogyakarta sebagai acara penutup FKY XX 2008.
"Teater ini sebagai pengejawantahan masalah waria yang ada selama ini. Biarpun diperankan oleh para waria yang masih amatir, tapi silakan saja nanti lihat sendiri aksi mereka yang tak kalah dengan profesional," kata Direktur Artistik FKY XX 2008, Agung "leak" Kurniawan di TBY (04/08).
Pertunjukkan khusus bagi yang berusia 18 ke atas ini juga dimaksudkan agar kaum waria yang selama ini sering dipandang sebelah mata oleh sejumlah pihak, dapat merasa dihargai oleh orang lain, dan keberadaannya tidak hanya dicemooh saja.
"Saat ini ada dua pihak yang menyikapi keberadaan waria yaitu yang mencemooh dan yang memberikan advokasi. Dengan kegiatan ini, semoga waria akan merasa dihargai seperti layaknya orang lain," kata Sutradara Teater "Deleilah Tak Ingin Pulang dari Pesta", Joned Suryatmoko.
Dalam pentas yang berdurasi sekitar 120 menit tersebut, stereotype negatif tentang waria akan dicoba untuk dipatahkan. Fashion seronok, suntikan silikon, dan aksesoris berlebihan tidak akan dijumpai dalam pentas yang disutradarai oleh Joned Suryatmoko ini, kecuali make up seadanya untuk mendukung penampilan mereka.
Salah satu pemeran dalam "Deleilah Tak Ingin Pulang dari Pesta", Novy (Luna) mengaku bahagia bisa mendapat peran di teater ini. Baginya dan kaumnya, kesempatan ini untuk menunjukkan sisi lain waria selama ini yang hanya dicap miring oleh sebagian besar masyarakat.
"Saya merasa bahagia ikut teater ini. Dengan ini saya dan teman-teman waria lain akan menunjukkan sisi positif waria yang selama ini mungkin hanya terlihat negatifnya saja," kata Novi yang baru sekali ini bermain teater beneran.
Deleilah adalah sebuah grup penghibur beranggotakan tiga waria Rossie, Luna, dan Happy yang mahir mendendangkan lagu sekaligus menggoyangkan tubuh mereka. Sejumlah permasalahan pelik harus mereka hadapi dalam mengarungi hidup. Satu hal yang tak ingin mereka tinggalkan, pesta. Karena hanya itulah yang mampu membuat mereka melupakan segala kegetiran hidup yang terjadi di masa lalu mereka.
Teater yang diperankan oleh sekurangnya delapan waria ini akan diselenggarakan pada hari Rabu dan Kamis (06/08 dan 07/08) pukul 19.30 WIB di Gedung Societet Militer Taman Budaya Yogyakarta sebagai acara penutup FKY XX 2008.
"Teater ini sebagai pengejawantahan masalah waria yang ada selama ini. Biarpun diperankan oleh para waria yang masih amatir, tapi silakan saja nanti lihat sendiri aksi mereka yang tak kalah dengan profesional," kata Direktur Artistik FKY XX 2008, Agung "leak" Kurniawan di TBY (04/08).
Pertunjukkan khusus bagi yang berusia 18 ke atas ini juga dimaksudkan agar kaum waria yang selama ini sering dipandang sebelah mata oleh sejumlah pihak, dapat merasa dihargai oleh orang lain, dan keberadaannya tidak hanya dicemooh saja.
"Saat ini ada dua pihak yang menyikapi keberadaan waria yaitu yang mencemooh dan yang memberikan advokasi. Dengan kegiatan ini, semoga waria akan merasa dihargai seperti layaknya orang lain," kata Sutradara Teater "Deleilah Tak Ingin Pulang dari Pesta", Joned Suryatmoko.
Dalam pentas yang berdurasi sekitar 120 menit tersebut, stereotype negatif tentang waria akan dicoba untuk dipatahkan. Fashion seronok, suntikan silikon, dan aksesoris berlebihan tidak akan dijumpai dalam pentas yang disutradarai oleh Joned Suryatmoko ini, kecuali make up seadanya untuk mendukung penampilan mereka.
Salah satu pemeran dalam "Deleilah Tak Ingin Pulang dari Pesta", Novy (Luna) mengaku bahagia bisa mendapat peran di teater ini. Baginya dan kaumnya, kesempatan ini untuk menunjukkan sisi lain waria selama ini yang hanya dicap miring oleh sebagian besar masyarakat.
"Saya merasa bahagia ikut teater ini. Dengan ini saya dan teman-teman waria lain akan menunjukkan sisi positif waria yang selama ini mungkin hanya terlihat negatifnya saja," kata Novi yang baru sekali ini bermain teater beneran.
Deleilah adalah sebuah grup penghibur beranggotakan tiga waria Rossie, Luna, dan Happy yang mahir mendendangkan lagu sekaligus menggoyangkan tubuh mereka. Sejumlah permasalahan pelik harus mereka hadapi dalam mengarungi hidup. Satu hal yang tak ingin mereka tinggalkan, pesta. Karena hanya itulah yang mampu membuat mereka melupakan segala kegetiran hidup yang terjadi di masa lalu mereka.
Kirim Komentar