PT PLN Area Pelayanan dan Jaringan Yogyakarta menjamin pasokan listrik selama bulan Ramadhan lancar. Hal itu berarti tidak akan ada pemadaman listrik bergilir selama bulan September 2008 ini.
"Selama bulan Ramadhan, pasokan listrik bagi masyarakat Yogyakarta akan lancar. Dengan kata lain, PLN akan menunda pemeliharaan rutin (pemadaman bergilir -red) selama bulan September hingga lebaran nanti," kata Asisten Manajer Hukum dan Humas PT PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta, Reffy Sangi kepada GudegNet (15/09).
Meski demikian, PLN mengharapkan peran serta masyarakat untuk melakukan efisiensi energi dengan tetap menghemat listrik selama bulan Ramadhan minimal 50 watt per rumah tangga khususnya pada waktu beban puncak terjadi.
"Biarpun tak ada pemadaman, masyarakat kami harapkan untuk tetap berhemat minimal 50 watt per rumah tangga untuk mengurangi defisit pasokan yang ada khususnya pada pukul 17.00-22.00 WIB," katanya.
Penghematan listrik ini bukan berarti bahwa PLN membatasi penggunaan listrik oleh masyarakat, namun lebih kepada efisiensi energi menyangkut keterbatasan energi yang ada.
"Himbauan tersebut bukan berarti bahwa PLN membatasi penggunaan listrik oleh masyarakat, namun lebih kepada efisiensi energi menyangkut keterbatasan energi yang ada," tambahnya.
Sementara itu mengenai banyaknya baliho dengan daya listrik tinggi yang terdapat di sejumlah tempat di Yogyakarta, Reffy mengharapkan agar pihak yang bersangkutan agar menggunakan timer untuk tiap baliho yang ada agar dapat menghemat pemakaian listrik.
"Khususnya untuk baliho yang banyak terdapat di tempat strategis, kami mengharapkan agar pihak yang bersangkutan untuk menggunakan timer agar dapat menghemat pemakaian listrik," ujarnya.
Jika hal itu tidak diindahkan, PLN sendiri yang akan mematikan penerangan baliho yang tidak sesuai dengan aturan yang ada yakni dengan menyalakan lampu baliho hanya pada malam hari.
"Kalau tidak ditanggapi akan kami matikan penerangan baliho yang masih nyala pada pagi hari. Mestinya kan kalau sudah terang dimatikan," tegasnya.
"Selama bulan Ramadhan, pasokan listrik bagi masyarakat Yogyakarta akan lancar. Dengan kata lain, PLN akan menunda pemeliharaan rutin (pemadaman bergilir -red) selama bulan September hingga lebaran nanti," kata Asisten Manajer Hukum dan Humas PT PLN Area Pelayanan dan Jaringan (APJ) Yogyakarta, Reffy Sangi kepada GudegNet (15/09).
Meski demikian, PLN mengharapkan peran serta masyarakat untuk melakukan efisiensi energi dengan tetap menghemat listrik selama bulan Ramadhan minimal 50 watt per rumah tangga khususnya pada waktu beban puncak terjadi.
"Biarpun tak ada pemadaman, masyarakat kami harapkan untuk tetap berhemat minimal 50 watt per rumah tangga untuk mengurangi defisit pasokan yang ada khususnya pada pukul 17.00-22.00 WIB," katanya.
Penghematan listrik ini bukan berarti bahwa PLN membatasi penggunaan listrik oleh masyarakat, namun lebih kepada efisiensi energi menyangkut keterbatasan energi yang ada.
"Himbauan tersebut bukan berarti bahwa PLN membatasi penggunaan listrik oleh masyarakat, namun lebih kepada efisiensi energi menyangkut keterbatasan energi yang ada," tambahnya.
Sementara itu mengenai banyaknya baliho dengan daya listrik tinggi yang terdapat di sejumlah tempat di Yogyakarta, Reffy mengharapkan agar pihak yang bersangkutan agar menggunakan timer untuk tiap baliho yang ada agar dapat menghemat pemakaian listrik.
"Khususnya untuk baliho yang banyak terdapat di tempat strategis, kami mengharapkan agar pihak yang bersangkutan untuk menggunakan timer agar dapat menghemat pemakaian listrik," ujarnya.
Jika hal itu tidak diindahkan, PLN sendiri yang akan mematikan penerangan baliho yang tidak sesuai dengan aturan yang ada yakni dengan menyalakan lampu baliho hanya pada malam hari.
"Kalau tidak ditanggapi akan kami matikan penerangan baliho yang masih nyala pada pagi hari. Mestinya kan kalau sudah terang dimatikan," tegasnya.
Kirim Komentar