Seni & Budaya
Gamelan Bukan Sekadar Musik
Beberapa anak berseragam sekolah terlihat senang bermain basket, walau disengat matahari siang, mereka tetap terlihat bersemangat memasukkan bola ke dalam ring. Di sudut dekat pohon Ketapang, anak-anak perempuan asyik bersenda gurau sambil menikmati cemilan. Dari lantai dua bangunan sekolah terdengar alunan gamelan yang tak membuat mereka yang ada di luar gedung tergerak hatinya untuk mendatangi suara tersebut. Semua masih asyik dengan aktivitasnya masing-masing.
Generasi muda saat ini, sebenarnya memiliki semangat, ketertarikan terhadap seni dan budaya, tetapi kurangnya informasi, wadah dan sarana untuk berkreasi di bidang tersebut, khususnya seni dan budaya tradisional, membuat mereka enggan untuk mengenal lebih jauh kebudayaan tradisional bangsa ini. Beranjak dari keprihatinan ini, Komunitas Gayam 16 akhirnya menggelar sebuah kegiatan dua bulanan (sejak Agustus 2005) yaitu Rembug Budaya yang bertajuk "Gamelan United" yang menjadi wadah pemerhati dan pencinta gamelan yang sengaja diciptakan untuk kalangan remaja (29/11).
Gamelan United adalah suatu kegiatan yang sengaja diciptakan untuk kalangan remaja yang bertujuan sebagai representasi semangat kebersamaan, keselaras dan, saling pengertian, dan gotong royong dalam permainan yang terkandung dalam filosofi gamelan. "Nilai-nilai ini sangat sesuai dengan nilai dasar budaya bangsa kita bangsa Indonesia," ujar Mikael Yogi Hudiyoro, Project Officer Gamelan United.
Dalam rangkaian acara ini, telah diselenggarakan workshop antar SMA kota Yogyakarta yang diikuti oleh peserta dari SMA Bopkri 1 Yogyakarta, SMA Bopkri 2 Yogyakarta, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, dan SMA Muhammadiyah 2 Yogyakarta. Setelah hasil workshop singkat selama empat hari, akhirnya peserta dari keempat sekolah tersebut berkolaborasi, unjuk kebolehan di depan teman-teman dan guru-guru mereka (29/11) bertempat di SMA Bopkri 2 Yogyakarta. "Aku baru mengenal gamelan, baru 4 hari ini. Tadinya aku nggak ada niat untuk belajar gamelan. Tapi setelah mencoba ternyata asyik juga. Rencananya sih mau ikut terus," ujar Amalina Hafidhah siswa kelas 10 program akselerasi SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta.
Seperti yang dikatakan Sapto Raharjo, bahwa kegiatan rembug budaya ini juga bertujuan untuk lebih memasyarakatkan seni musik tradisional gamelan, sebagai alternatif media wacana baru nilai-nilai seni budaya dan pendidikan yag mengikuti selera generasi muda, yang cenderung lebih kreatif serta inovatif, dan menciptakan sarana berkumpul, berkomunikasi dan berinteraksi bagi para pencinta seni gamelan agar potensi yang mereka miliki tetap menjadi kuat. "Kita tidak akan menjadikan generasi muda sebagai seniman, tapi supaya mereka kenal dengan budaya sendiri. Gamelan itu adalah kebudayaan," tambahnya.
Semoga saja dengan adanya rembug budaya yang rutin diadakan ini, dapat membuat generasi muda kita lebih peka terhadap kebudayaan sendiri. Kalau angka basket bisa dicuri oleh lawan, jangan sampai kebudayaan kita dicuri lagi oleh negara tetangga.
Kirim Komentar