
"Bangsa tak akan berkembang tanpa tekologi. Namun jika generasi mudanya tidak siap dengan teknologi yang senantiasa berkembang dengan cepat, maka akan terjadi cultural shock atau gagap teknologi," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sat membuka Taman Pintar Yogyakarta, Selasa (16/12).
Menurut Presiden SBY, Taman Pintar ini merupakan wahana yang positif untuk menampung minat anak terhadap suatu hal yang baru. Terlebih konsep bermain sambil belajar pastinya akan disukai oleh anak-anak.
"Dengan konsep joyful learning, Taman Pintar adalah wahana positif untuk menampung minat keingintahuan anak-anak atau intelegence curiousity," ujarnya.
Lebih lanjut SBY berharap agar Taman Pintar yang merupakan wahana pengenalan iptek sejak dini ini menjadi contoh bagi daerah lain untuk dikembangkan. "Semoga Taman Pintar nantinya tak hanya ada di Yogyakarta saja, tapi juga di daerah lain," harapnya.
Usai menekan remote robot "Tepi" (ikon Taman Pintar yang berupa Burung Hantu -red), SBY selanjutnya mengelilingi Taman Pintar diawali dengan pembukaan selubung tapak ke-6 presiden R, gedung Memorabilia, Gedung Oval, Gedung Kotak, dan Playground.
Selain itu, Presiden SBY juga menyempatkan diri untuk bercengkrama dengan anak-anak Sekolah Dasar yang sedang bermain di sejumlah wahana sekaligus menuliskan harapan dan pesan-pesannya bagi Taman Pintar.
Sementara itu Ketua Panitia Pembangunan Taman Pintar, Herry Zudianto menjelaskan bahwa selain berusaha untuk mencerdaskan anak dengan cara yang menyenangkan, taman yang mulai dibangun pada 2003 juga ingin mewujudkan salah satu ajaran Ki Hajar Dewantara yaitu Niteni: Memahami, Niroake: Menirukan, dan Nambahi: Mengembangkan.
Peresmian Taman Pintar ini, selain dihadiri oleh Presiden SBY dan sejumlah menteri yakni Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, Menteri Sekretaris Negara Hatta Radjasa, dan Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, juga dihadiri oleh lima perwakilan dari presiden RI selain tentunya jajaran Pemerintah Propinsi DIY dan Kota Yogyakarta.
Kirim Komentar