Pariwisata

Salak Pondoh Siap Diekspor ke China

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Salak Pondoh Siap Diekspor ke China

Salak PondohRasanya manis. Ada rasa masir (seperti ada bulir pasir -red) di setiap bagian dalam buahnya yang letaknya menempel dengan bijinya. Itulah salak pondoh. Buah asli dari Sleman DIY ini memang sejak awal ditemukan dan hingga kini masih dibudidayakan di daerah paling utara DIY ini.

Menurut pengelola Desa Wisata Trumpon Susilo Hadi, awalnya pada tahun 1982 dirinya melanjutkan perkebunan salak yang merupakan peninggalan dari leluhurnya. Rasa manis yang khas dari buah ini kemudian samakan dengan pondoh atau pangkal kelapa yang juga berasa manis. Dari situlah kemudian salak tersebut diberi nama salak pondoh.

"Dulu pada tahun 1982 saya mencoba menanam salak yang bibitnya dari peninggalan leluhur saya. Setelah berbuah ternyata rasanya manis seperti pondoh (pangkal kelapa). Setelah itu, salak tersebut dikenal dengan nama salak pondoh," kata Susilo Hadi kepada GudegNet beberapa waktu lalu.

Seiring dengan berjalannya waktu, salak yang kini menjadi identitas Kabupaten Sleman ini semakin digemari oleh masyarakat tak hanya dari DIY saja, tapi juga berasal dari daerah lain di luar DIY. Kota Magelang dan Banjarnegara adalah kota yang kini juga sedang membudidayakan salak pondoh.

Mengetahui ada potensi yang bisa dikembangkan, Pemerintah Daerah Kabupaten Sleman melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dengan cepat dan sigap melakukan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat Trumpon agar daerahnya mampu dikembangkan menjadi desa wisata salak pondoh.

"Pada awalnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sleman yang melatih kami agar dusun kami bisa dikembangkan menjadi argotourism salak pondoh. Masyarakat diminta untuk menyediakan home stay dan menciptakan paket wisata dan hiburan lain yang mendukung," katanya.  

Dengan adanya pembudidayaan salak pondoh, perekonomian masyarakat khususnya Trumpon kini bisa dibilang semakin berkembang. Daerah yang dulunya sepi-sepi saja, kini bahkan mampu berubah menjadi desa agrotourism yang banyak didatangi wisatawan termasuk wisatawan mancanegara.

"Saat ini ekonomi masyarakat Trumpon meningkat berkat adanya pembudidayaan salak pondoh. Dusun Trumpon sudah dikenal dan banyak didatangi orang. Jalan menuju ke sini menjadi bagus dan besar. Tidak seperti dulu yang jelek dan sempit," ujar Susilo.

Susilo mengaku bahwa salak pondoh telah diakui oleh Dirjen Pangan Departemen Pertanian RI sebagai buah yang aman untuk dikonsumsi dengan mendapatkan sertifikasi Prima 3. Hal tersebut berkat pembudidayaan salak organik yakni tanpa menggunakan pupuk yang berasal dari bahan kimia.

Menurut rencana, salak pondoh ini bahkan akan dieskpor ke negeri China dengan jumlah yang tidak sedikit. Menurut Susilo, pihaknya akan mengekspor salak pondoh hingga mencapai dua sampai tiga ton dalam setiap pengiriman. "Dalam MOU, kami akan mengirim ke China sebanyak 2 -3 ton per minggu untuk setiap kali kirim," ujarnya.   

Salak pondoh sendiri terdiri dari berbagai jenis yaitu salak pondoh hitam manis (kecil tapi manis), salak pondoh super, salak pondoh hitam, salak pondoh gading, salak pondoh manggala, salak pondoh madu dan salak pondoh nglumut. Semua jenis salak pondoh mempunyai cita rasa yang mirip yakni manis dan masir.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM



    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM



    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini