Penonton yang terdiri dari anak-anak dan dewasa Kamis malam kemarin (02/03), memenuhi auditorium Lembaga Indonesia Perancis di Yogyakarta untuk menikmati pertunjukkan berupa dua buah pementasan Wayang Kancil.
Pementasan Wayang Kancil tersebut merupakan bagian dari acara perayaan ulang tahun Papermoon Puppet Theatre yang ketiga. Dalam perayaan kali ini, Lembaga Indonesia Perancis turut berpartisipasi memeriahkan, sekaligus untuk merayakan International Puppetry Year 2009 di Prancis.
Dua buah pementasan tersebut masing-masing ditampilkan oleh Ananto Wicaksono sebagai dalang pada pementasan pertama dengan dibantu oleh Carla Pedroza dari Mexico, menceritakan mengenai Kancil dan Kuda yang mencuri tanaman Pak Tani.
Setelah rehat selama lima menit sambil memberi kesempatan bagi para penonton untuk menggambar dengan alat gambar dan kertas yang sebelumnya telah dibagikan panitia saat penonton akan masuk auditorium, maka pementasan Wayang Kancil yang kedua dimulai.
Kali ini yang menjadi dalang adalah Ki Ledjar Subroto, yang membawakan cerita mengenai Kancil yang menolong Kerbau agar terlepas dari tipu muslihat Buaya. Pria yang merupakan kakek dari Ananto Wicaksono ini, cukup lama menggeluti dunia Wayang Kancil, dan sering menerima undangan pementasan dari manca negara.
Papermoon Puppet Theatre sendiri merupakan sebuah kelompok teater yang dalam setiap pementasannya, selalu menggunakan boneka sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan yang ingin diungkapkan kepada penonton, baik itu yang berusia kanak-kanak maupun yang dewasa.
Pementasan Wayang Kancil tersebut merupakan bagian dari acara perayaan ulang tahun Papermoon Puppet Theatre yang ketiga. Dalam perayaan kali ini, Lembaga Indonesia Perancis turut berpartisipasi memeriahkan, sekaligus untuk merayakan International Puppetry Year 2009 di Prancis.
Dua buah pementasan tersebut masing-masing ditampilkan oleh Ananto Wicaksono sebagai dalang pada pementasan pertama dengan dibantu oleh Carla Pedroza dari Mexico, menceritakan mengenai Kancil dan Kuda yang mencuri tanaman Pak Tani.
Setelah rehat selama lima menit sambil memberi kesempatan bagi para penonton untuk menggambar dengan alat gambar dan kertas yang sebelumnya telah dibagikan panitia saat penonton akan masuk auditorium, maka pementasan Wayang Kancil yang kedua dimulai.
Kali ini yang menjadi dalang adalah Ki Ledjar Subroto, yang membawakan cerita mengenai Kancil yang menolong Kerbau agar terlepas dari tipu muslihat Buaya. Pria yang merupakan kakek dari Ananto Wicaksono ini, cukup lama menggeluti dunia Wayang Kancil, dan sering menerima undangan pementasan dari manca negara.
Papermoon Puppet Theatre sendiri merupakan sebuah kelompok teater yang dalam setiap pementasannya, selalu menggunakan boneka sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan yang ingin diungkapkan kepada penonton, baik itu yang berusia kanak-kanak maupun yang dewasa.
Tidak hanya melakukan pertunjukkan-pertunjukkan boneka, kelompok teater yang beralamat di Jalan Langensuryo ini juga kerap memberikan workshop-workshop tentang bagaimana cara membuat boneka khususnya yang digunakan untuk pertunjukan.
Beberapa pementasan yang pernah ditampilkan antara lain Dalam Sebuah Perjalanan (On A Journey), Hanya Menunggu, Yu Brejel dan Eyang Dipo, dan Noda Lelaki di Dada Mona.
Sukses selalu untuk Papermoon Puppet Theatre...
Foto: Hera Ariani
Beberapa pementasan yang pernah ditampilkan antara lain Dalam Sebuah Perjalanan (On A Journey), Hanya Menunggu, Yu Brejel dan Eyang Dipo, dan Noda Lelaki di Dada Mona.
Sukses selalu untuk Papermoon Puppet Theatre...
Foto: Hera Ariani
Kirim Komentar