Seni & Budaya

Heritage Jogja dalam Sketsa

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Heritage Jogja dalam Sketsa

Sejumlah karya sketsa--yang lebih mirip dengan drawing--karya perupa otodidak Solichin, sejak Rabu (08/04) dipamerkan di Museum Lobby Lounge Galeri, The Phoenix Hotel Yogyakarta.
 
Pameran bertajuk "Heritage Place at Jogja" ini sengaja digelar oleh Jogja Gallery bekerjasama dengan The Phoenix Hotel Yogyakarta untuk mengapresiasi Jogja sebagai salah satu kota cagar budaya tak hanya di Indonesia tapi juga di dunia.
 
"Sesuai dengan misi yang diusung The Phoenix Hotel Yogyakarta, kami menggelar pameran ini untuk melestarikan situs heritage yang ada di Jogja melalui sketsa," kata Wiwied A. Widyastuti, Asisten Public Relation Manager The Phoenix Hotel Yogyakarta.

Senada dengan pihak hotel, Solichin, perupa otodidak yang tinggal dan lahir di Semarang bahkan menganggap Jogja sebagai kota yang istimewa baginya.
 
"Jogja itu luar biasa. Salah satunya adalah keberadaannya sebagai kota heritage yang hingga kini masih terjaga," kata Solichin yang lebih dikenal dengan pelukis portrait.
 
Pada pameran yang akan digelar hingga 23 April ini, Solichin memamerkan sebanyak 20 karya sketsanya yang dihasilkannya dengan menggunakan media pensil di atas kertas berukuran 25x30 cm.
 
Benteng Vredeburg, Gedung Kantor Pos Besar Yogyakarta, Malioboro, Taman Sari, Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, dan Tugu Yogyakarta adalah sejumlah obyek heritage yang divisualisasikannya ke dalam sketsanya.
 
Dalam proses pengerjaannya, Solichin mengaku menemui masalah dalam membuat sketsa obyek yang bergerak. Meski demikian, hal tersebut justru menjadi tantangan tersendiri baginya.
 
"Untuk membuat sketsa, saya mengerjakannya dalam waktu sekitar dua jam untuk satu sketsa. Dalam pengerjaannya, saya sama sekali tidak pernah menggunakan penghapus," ujarnya.
 
Dengan gaya realisme, Solichin mengaku mampu menghadirkan sebuah obyek dengan sempurna. Untuk itu dalam sejumlah karyanya Solichin tetap menghadirkan obyek pendukung secara apa adanya.
 
"Tiang listrik dan halte bus patas memang tetap saya pertahankan sebagai salah satu bentuk relaistis yang terjadi tanpa mengurangi nuansa heritage yang ada dalam obyek utamanya," jelasnya.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    ARGOSOSRO FM 93,2

    ARGOSOSRO FM 93,2

    Argososro 93,2 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM

    MBS 92,7 FM


    SWADESI ADHILOKA

    SWADESI ADHILOKA

    Handayani FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini