![](/images/upload/halendra_bandara1.jpg)
Hal tersebut ditegaskan oleh Halendra YW, Manajer Operasional Bandara Internasional Adisucipto dalam jumpa pers mengenai flu babi atau flu Meksiko dengan pewarta DIY yang digelar di Kepatihan, Jumat (8/5).
"Kami sedikitpun tak mau ambil risiko jebolnya flu babi dari bandara. Maka kami telah mempersiapkan semuanya dari pencegahan hingga pengobatan di bandara," kata Halendra.
Menurut Halendra, mulai kemarin (7/5) bandara telah mempersiapkan sejumlah alat pendeteksi panas tubuh bagi seluruh penumpang khususnya dari luar negeri yang masuk melalui pintu kedatangan internasional bandara.
"Sejak kemarin, penumpang dari luar negeri khususnya dari Singapura harus melalui body cleaning dan thermo scan untuk memastikan tidak ada yang terkena flu babi. Body cleaning adalah menyemprotkan semacam antiseptic ke tubuh," katanya.
Selain melakukan pemeriksaan intensif bagi penumpang pesawat, bandara juga menerapkan sistem pengamanan yang ketat bagi pekerja di bandara khususnya yang berhubungan langsung dengan penumpang dari luar negeri.
"Di international arrival, semua harus pakai masker. Tak hanya sampai di situ, pihak kemamanan yang berjaga harus selalu mencuci tangan setelah melakukan pekerjaan," tambahnya.
Diterapkannya peraturan yang cukup ketat tersebut oleh bandara, ternyata tidak menimbulkan komplain dari penumpang luar negeri yang datang melalui bandara Adisucipto. Semua penumpang luar negeri memahami aturan yang diterapkan oleh bandara.
"Selama diterapkan belum ada komplain dari penumpang luar negeri. Mereka mengerti, aturan harus ditaati. Yang keberatan justru dari penumpang domestik," katanya.
Saat ini, setiap hari Bandara Internasional Adisucipto Yogyakarta melayani penerbangan internasional yakni ke Malaysia dan Singapura. Dari penerbangan tersebut, setidaknya sebanyak 200 - 300 penumpang dari luar negeri datang ke Jogja melalui bandara.
Kirim Komentar