Gudegnet—Pantauan terakhir dari bandara yang sebelumnya dinyatakan tidak ada penerbangan karena letusan freatik Merapi pagi ini sudah dinyatakan berjalan kembali. Penutupan sementara dilakukan karena asap panas dan hujan abu vulkanik yang disertai pasir dan material proklatik yang berpotensi membahayakan pesawat terbang.
Pukul 10.42 WIB dilaporkan penerbangan sementara diberhentikan. Menindaklanjuti hasil rapat EOC dengan mempertimbangkan hasil paper test, adalah terjadinya penambahan delay selama 30 menit sampai pukul 11.40 WIB. Terpantau penerbangan Lion Air asal Denpasar, Bali sudah nampak mendarat.
PUSDALOPS PB DIY dalam rilis terakhirnya menghimbau masyarakat yang memiliki ternak atau hewan peliharaan untuk diungsikan ke ruangan tertutup, menutup sumber air atau sumur agar terlindung dari abu, jangan menjemur pakaian atau bahan makanan, selalu gunakan masker di luar ruangan, dan melepas softlense untuk penggunanya.
Selain hal-hal di atas, masyarakat juga diminta untuk mencermati berita dan info yang beredar dengan teliti melihat sumber, caption, dan waktu rilis.
Kabar terakhir dari Ketua Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD, Pristiawan Buntoro, menyatakan, “Di utara sudah aman, tinggal hujan abu di kota. Wilayah utara sudah berhenti hujan abunya,” terangnya Jumat (11/05) saat dihubungi via aplikasi whatsapp.
BPPTKG melansir di akun twitternya bahwa Pukul 11.16 WIB tadi, tim Barameru Merapi bersama BTN Gunung Merapi melakukan proses evakuasi pendaki sebanyak 4 orang yang masih ada di Pasar Bubrah. Pada pukul 11.30 WIB visual kawah Merapi terpantau asap solfatara putih tipis dengan tekanan gas lemah, dan status masih normal.
Sehubungan dengan penutupan sementara Bandar Udara Adisucipto, beberapa maskapai nampak membatalkan jadwal terbangnya. Air Asia membatalkan penerbangan dari dan menuju Jogja, domestik maupun internasional. Garuda Indonesia juga tampak membatalkan beberapa jadwal penerbangannya.
Kirim Komentar