Dalam rangka hari jadi Kota Yogyakarta ke-253 pada tahun 2009 ini, Pemerintah kota Yogyakarta akan menggelar kegiatan budaya dan pariwisata tahunannya yakni Jogja Java Carnival pada Sabtu, 17 Oktober 2009 mendatang.
Direncanakan, kegiatan yang akan dipusatkan di Alun-alun Utara Yogyakarta Kraton Yogyakarta tersebut akan diisi dengan sejumlah penampilan seni budaya lokal, nasional, hingga internasional seperti halnya pada pelaksanaannya yang pertama kali tahun lalu.
"Target Jogja Java Carnival 2009 yakni sebanyak 20 kelompok seni budaya, tak hanya lokal dan nasional, tapi juga internasional seperti dari Korea Selatan, Libanon dan Thailand yang sudah dipastikan bisa hadir," kata ketua panitia peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta, Octo Lampito di Balaikota, Jumat (10/7).
Sebagai Kota Budaya dan Wisata, Jogja dirasa membutuhkan sebuah ikon yang mampu merepresentasikan potensi yang ada di Jogja sekaligus mampu menarik wisatawan untuk hadir ke Jogja, khususnya wisatawan asing.
"Kegiatan ini diharapkan menjadi tambahan atraksi wisata di Jogja yang mampu menarik wisatawan khususnya wisatawan asing untuk datang ke Jogja," ujarnya.
Sementara itu, mengingat sulitnya mengantisipasi penonton yang hadir pada penyelenggaraan Jogja Java Carnival tahun 2008 lalu, panitia mengaku telah mengevaluasi persoalan yang ada khususnya mengenai penanganan penonton Jogja Java Carnival yang membludak.
Pada kesempatan tersebut, panitia juga meluncurkan logo Jogja Java Carnival yang baru yang mengambil tema huruf Jawa dan aksesoris penjor. Huruf Jawa menyimbolkan filosofi budaya Jawa yang mampu bersanding dengan dunia moderen, sedangkan penjor berarti pesta di mana event tersebut merupakan pesta perayaan hari ulang tahun Kota Yogyakarta.
Pelaksanaan Jogja Java Carnival 2009 ini menghabiskan dana sekitar Rp 1,1 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta 2009. Kegiatan ini rencananya akan dimulai pada malam hari pukul 19.00 WIB dengan rute sepanjang jalan Maliboro menuju panggung utama di Pagelaran Kraton Yogyakarta.
Direncanakan, kegiatan yang akan dipusatkan di Alun-alun Utara Yogyakarta Kraton Yogyakarta tersebut akan diisi dengan sejumlah penampilan seni budaya lokal, nasional, hingga internasional seperti halnya pada pelaksanaannya yang pertama kali tahun lalu.
"Target Jogja Java Carnival 2009 yakni sebanyak 20 kelompok seni budaya, tak hanya lokal dan nasional, tapi juga internasional seperti dari Korea Selatan, Libanon dan Thailand yang sudah dipastikan bisa hadir," kata ketua panitia peringatan hari ulang tahun Kota Yogyakarta, Octo Lampito di Balaikota, Jumat (10/7).
Sebagai Kota Budaya dan Wisata, Jogja dirasa membutuhkan sebuah ikon yang mampu merepresentasikan potensi yang ada di Jogja sekaligus mampu menarik wisatawan untuk hadir ke Jogja, khususnya wisatawan asing.
"Kegiatan ini diharapkan menjadi tambahan atraksi wisata di Jogja yang mampu menarik wisatawan khususnya wisatawan asing untuk datang ke Jogja," ujarnya.
Sementara itu, mengingat sulitnya mengantisipasi penonton yang hadir pada penyelenggaraan Jogja Java Carnival tahun 2008 lalu, panitia mengaku telah mengevaluasi persoalan yang ada khususnya mengenai penanganan penonton Jogja Java Carnival yang membludak.
Pada kesempatan tersebut, panitia juga meluncurkan logo Jogja Java Carnival yang baru yang mengambil tema huruf Jawa dan aksesoris penjor. Huruf Jawa menyimbolkan filosofi budaya Jawa yang mampu bersanding dengan dunia moderen, sedangkan penjor berarti pesta di mana event tersebut merupakan pesta perayaan hari ulang tahun Kota Yogyakarta.
Pelaksanaan Jogja Java Carnival 2009 ini menghabiskan dana sekitar Rp 1,1 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Yogyakarta 2009. Kegiatan ini rencananya akan dimulai pada malam hari pukul 19.00 WIB dengan rute sepanjang jalan Maliboro menuju panggung utama di Pagelaran Kraton Yogyakarta.
Kirim Komentar