Dalam rangka HUT Kota Yogyakarta ke-253, sebuah pawai budaya Jawa akan digelar di jalan yakni dari bekas Stasiun Ngabean dan Halaman Balaikota menuju Alun-alun Utara Yogyakarta.
Oleh panitia, pawai ini mampu menjadi simbol bahwa budaya dan nilai Kraton Yogyakarta adalah satu budaya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan budaya Jawa, khususnya pada waktu lalu.
"Pawai tersebut nantinya akan memperlihatkan budaya Jawa di jalan-jalan yang bentuknya kurang lebih seperti boyongan dari Kraton Yogyakarta dari Ambar Ketawang ke Kraton Ngayogyakarta," kata Media Center HUT ke-253 Kota Yogyakarta, Nunuk Parwati di Balaikota, Selasa (29/9).
Rencananya, dalam pawai tersebut akan menampilkan pawai budaya Bergada Agung Hadeging Ngyayogyakara yang merupakan sebuah repertoir seni keprajuritan yang dikemas dalam sebuah cerita utuh tentang kerajaan Ngayogyakarta termasuk kelarga kerajaan.
Untuk pawai tematik dengan tema Mataraman, nantinya akan diisi oleh sejumlah penampil seperti prajurit, edan-edanan, gajah, eluarga kerajaan, keparak, keprajan, palawijan, bakul, petani, anak sekolah, hingga tokoh-tokoh jahat.
Sementara itu pawai budaya akan diisi dengan sejumlah penampilan sepertimarching band, paskibraka, satuan TNI, Polri, dan Polisi PP, pramuka, karang taruna, serta sejumlah komunitas remaja lain.
Oleh panitia, pawai ini mampu menjadi simbol bahwa budaya dan nilai Kraton Yogyakarta adalah satu budaya yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan budaya Jawa, khususnya pada waktu lalu.
"Pawai tersebut nantinya akan memperlihatkan budaya Jawa di jalan-jalan yang bentuknya kurang lebih seperti boyongan dari Kraton Yogyakarta dari Ambar Ketawang ke Kraton Ngayogyakarta," kata Media Center HUT ke-253 Kota Yogyakarta, Nunuk Parwati di Balaikota, Selasa (29/9).
Rencananya, dalam pawai tersebut akan menampilkan pawai budaya Bergada Agung Hadeging Ngyayogyakara yang merupakan sebuah repertoir seni keprajuritan yang dikemas dalam sebuah cerita utuh tentang kerajaan Ngayogyakarta termasuk kelarga kerajaan.
Untuk pawai tematik dengan tema Mataraman, nantinya akan diisi oleh sejumlah penampil seperti prajurit, edan-edanan, gajah, eluarga kerajaan, keparak, keprajan, palawijan, bakul, petani, anak sekolah, hingga tokoh-tokoh jahat.
Sementara itu pawai budaya akan diisi dengan sejumlah penampilan sepertimarching band, paskibraka, satuan TNI, Polri, dan Polisi PP, pramuka, karang taruna, serta sejumlah komunitas remaja lain.
Kirim Komentar