Meski direncanakan digelar dari dua tempat (barat dan timur), pawai budaya dalam rangka HUT Kota Yogyakarta ke-253 akhirnya hanya akan digelar dari satu tempat saja yakni dari Balaikota Yogyakarta.
Menurut Ketua HUT Kota Yogyakarta ke-253, Ferry Astono, diurungkannya pawai dari arah barat (bekas stasiun Ngabean -red), selain karena alasan lalu-lintas, juga untuk lebih fokus ke Jogja Java Carnival pada 17 Oktober mendatang.
"Nantinya, peserta pawai yang tidak jadi tampil bisa ikut dalam Jogja Java Carnival agar bisa lebih meriah lagi," katanya di Balaikota, Jumat (2/10).
Ferry menambahkan, pawai budaya Boyongan Kraton Ngayogyarta yang diawali dari Balaikota menuju Alun-alun Utara Yogyakarta akan digelar pada Rabu, 7 Oktober mulai pukul 14.00 hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
"Setelah pawai sampai di Alun-alun Utara, kemudian akan dilanjutkan dengan pemotongan sebanyak 45 tumpeng dari seluruh kelurahan se-Kota Yogyakarta," ujarnya.
Mengenai peserta dari luar negeri yang dipastikan akan tampil, panitia menyatakan telah mendapat konfirmasi kehadiran dari kelompok seni dari Iran dan Korea Selatan. "Sementara ada juga kelompok seni dari Riau yang meminta untuk tampil di JJC, tapi kami masih mengkoordinasikannya," tegasnya.
Sementara itu Koordinator Pelaksana HUT Kota Yogyakarta ke-253 Sugita menambahkan, kemungkinan akan ada tambahan enam kelompok dari pawai budaya yang akan tampil di Jogja Java Carnival. "Sekitar 420 orang dari pawai budaya akan menambah meriah Jogja Java Carnival," harapnya.
Meski baru digelar dua kali, Jogja Java Carnival, oleh Pemkot Yogyakarta diharapkan akan menjadi ikon pariwisata yang mampu mendatangkan wisatawan ke Jogja, khususnya wisatawan mancanegara.
Menurut Ketua HUT Kota Yogyakarta ke-253, Ferry Astono, diurungkannya pawai dari arah barat (bekas stasiun Ngabean -red), selain karena alasan lalu-lintas, juga untuk lebih fokus ke Jogja Java Carnival pada 17 Oktober mendatang.
"Nantinya, peserta pawai yang tidak jadi tampil bisa ikut dalam Jogja Java Carnival agar bisa lebih meriah lagi," katanya di Balaikota, Jumat (2/10).
Ferry menambahkan, pawai budaya Boyongan Kraton Ngayogyarta yang diawali dari Balaikota menuju Alun-alun Utara Yogyakarta akan digelar pada Rabu, 7 Oktober mulai pukul 14.00 hingga sekitar pukul 16.00 WIB.
"Setelah pawai sampai di Alun-alun Utara, kemudian akan dilanjutkan dengan pemotongan sebanyak 45 tumpeng dari seluruh kelurahan se-Kota Yogyakarta," ujarnya.
Mengenai peserta dari luar negeri yang dipastikan akan tampil, panitia menyatakan telah mendapat konfirmasi kehadiran dari kelompok seni dari Iran dan Korea Selatan. "Sementara ada juga kelompok seni dari Riau yang meminta untuk tampil di JJC, tapi kami masih mengkoordinasikannya," tegasnya.
Sementara itu Koordinator Pelaksana HUT Kota Yogyakarta ke-253 Sugita menambahkan, kemungkinan akan ada tambahan enam kelompok dari pawai budaya yang akan tampil di Jogja Java Carnival. "Sekitar 420 orang dari pawai budaya akan menambah meriah Jogja Java Carnival," harapnya.
Meski baru digelar dua kali, Jogja Java Carnival, oleh Pemkot Yogyakarta diharapkan akan menjadi ikon pariwisata yang mampu mendatangkan wisatawan ke Jogja, khususnya wisatawan mancanegara.
Kirim Komentar