Tanpa terasa agenda tahunan Festival Film Asia atau yang lebih dikenal dengan Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) kembali akan digelar di Yogyakarta pada tanggal 4 – 8 Agustus 2009.
Acara yang bertajuk “4th Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF)” ini akan diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta, Lembaga Indonesia Perancis, beberapa kampung dan juga sekolah-sekolah di Yogyakarta.
Seperti pelaksanaan pada tahun-tahun sebelumnya yang selalu mengangkat tema-tema sosial tertentu, maka kali ini JAFF mengusung tema besar HOMELAND, yang ingin menyoroti perubahan-perubahan makna dan konsep Tanah Air.
Melalui tema tersebut, JAFF ingin mengajak para pencinta film untuk kembali merenungkan Homeland atau Tanah Air tidak hanya sebagai identitas suatu bangsa, tapi juga menjadi ruang bagi migrasi kemanusiaan. Tidak ketinggalan pula, pertarungan yang terus menerus seputar persoalan tapal batas, nasionalitas, dan status kewarganegaraan.
Tahun ini, JAFF akan dibuka dengan film “Merantau” karya Gareth H. Evans, yang berkisang mengenai seseorang yang merantau dari tanah kelahirannya di Minangkabau, Sumatra Barat menuju Jakarta guna mendapatkan kesuksesan yang akan membuat namanya besar ketika kelak pulang ke Kampung Halaman.
Sementara sebagai penutup JAFF akan diputar film “Slingshot Hip Hop” karya Jackie Reem Salloum, yang menggambarkan cerita kaum muda Palestina di Gaza, West Bank, dan di dalam wilayah Israel, yang menggemari Hip Hop dan menjadikannya alat untuk melakukan kritik atas kemiskinan, pembatasan penggunaan Bahasa Arab, dan pendudukan wilayah mereka.
Selain film pembuka dan penutup JAFF kali ini juga memutar beberapa film dari berbagai Negara di Asia, seperti: The Goat (Filipina), Agrarian Utopia (Thailand), Generasi Biru (Indonesia), Ponmani (Srilanka), Good Cat (Cina), Cin(T)a (Indonesia), Malaysian God (Malaysia), Blind Pig Who Wants to Fly (Indonesia), Invisible Children (Singapura), Route 181 (Palestina), De Yongen Kan Singen (Indonesia), Drum Lesson (Indonesia), Good Morning Ruang Prabang (Thailand-Laos), dan beberapa film lainnya. Film-film tersebut beberapa diantaranya akan dimasukkan dalam sesi kompetisi untuk memerebutkan NETPAC Award, Golden Hanoman, Silver Hanoman, Geber Award, dan Blencong Award.
Kegiatan lainnya yang juga terkait dalam JAFF ini antara lain seminar yang berjudul “Dream of a Nation: Cinema, Identity and Nationalism.”, peluncuran buku “An Incomplete Sentence – The Cinema of Dharmasena Pathiraja”, karya penulis Srilanka, Shivamohan Sumathy, workshop bertema “Global Fund: Rise, Deal, Shine!“, program Open Air Cinema berupa pemutaran film di beberapa kampung seperti Badran, Omah Opak, dan Gendingan, dan program Screening for Children yang akan dilaksanakan di Salam (Sekolah Alam) , SD Pringgokusuman, dan AWI ( Anak Wayang Indonesia ).
JAFF 2009 ini juga akan dimeriahkan oleh beberapa komunitas film di Indonesia seperti Carmen (Komunitas film Purwokerto), FFM (Forum Film MMTC), F2PB ( Bandung ), Koin (Jember), Lensa Mata ( Malang ), Matakaca (Solo), dan berbagai komunitas lainnya. Komunitas-komunitas ini akan berkumpul, berinteraksi dan saling mempresentasikan perkembangan komunitas-komunitas tersebut.
Kirim Komentar