Kegiatan Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2010 kali ini dibuka dengan menggunakan media seni baik seni tari, seni musik ataupun sinema.
Menurut Publicist JAFF 2010 Sabina Gendis, JAFF tahun ini diselenggarakan juga sebagai proses "pemulihan" yang dilakukan dengan menggunakan media seni, bekerjasama dengan Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
Diharapkan, melalui sinema, JAFF 2010 mampu mengajak masyarakat untuk melihat segala macam persoalan, baik persoalan sosial, ekonomi, budaya atau bencana alam, yang kemudian dimaknai sebagai proses "Recovery" yang ditampilkan melalui sinema.
Sedangkan Taman Budaya Yogyakarta akan mengajak khalayak untuk tetap berpegang pada seni dan budaya lokal. Karenanya, "Gugur Gunung" menjadi tema yang akan diangkat dalam kolaborasi ini sebagai telaah atas budaya gotong-royong yang tetap harus dikedepankan dalam sebuah pemulihan.
Prosesi kolaborasi tersebut terlihat jelas dalam malam pembukaan JAFF 2010. Melalui berbagai macam kesenian budaya yang disuguhkan, JAFF dan TBY mengajak khalayak untuk memeringati proses pemulihan.
Terlebih, dalam pelaksanaannya diwarnai dengan nasi bungkus yang disediakan oleh Walikota Yogyakarta, sebagai simbol kebersamaan yang ada dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta.
Rasa kebersamaan tersebut harus terus dipupuk guna menumbuhkan semangat pemulihan demi perubahan yang lebih baik. Film pembuka, Tehran Without Permission (Iran-Perancis) yang menggambarkan lanskap kontemporer kota Teheran, dan berbagai pertunjukkan seni tradisi yang mulai termarjinalkan akan mengajak kita untuk bersama-sama memaknai proses pemulihan demi keadaan yang lebih baik.
Menurut Publicist JAFF 2010 Sabina Gendis, JAFF tahun ini diselenggarakan juga sebagai proses "pemulihan" yang dilakukan dengan menggunakan media seni, bekerjasama dengan Taman Budaya Yogyakarta (TBY).
Diharapkan, melalui sinema, JAFF 2010 mampu mengajak masyarakat untuk melihat segala macam persoalan, baik persoalan sosial, ekonomi, budaya atau bencana alam, yang kemudian dimaknai sebagai proses "Recovery" yang ditampilkan melalui sinema.
Sedangkan Taman Budaya Yogyakarta akan mengajak khalayak untuk tetap berpegang pada seni dan budaya lokal. Karenanya, "Gugur Gunung" menjadi tema yang akan diangkat dalam kolaborasi ini sebagai telaah atas budaya gotong-royong yang tetap harus dikedepankan dalam sebuah pemulihan.
Prosesi kolaborasi tersebut terlihat jelas dalam malam pembukaan JAFF 2010. Melalui berbagai macam kesenian budaya yang disuguhkan, JAFF dan TBY mengajak khalayak untuk memeringati proses pemulihan.
Terlebih, dalam pelaksanaannya diwarnai dengan nasi bungkus yang disediakan oleh Walikota Yogyakarta, sebagai simbol kebersamaan yang ada dalam kehidupan masyarakat Yogyakarta.
Rasa kebersamaan tersebut harus terus dipupuk guna menumbuhkan semangat pemulihan demi perubahan yang lebih baik. Film pembuka, Tehran Without Permission (Iran-Perancis) yang menggambarkan lanskap kontemporer kota Teheran, dan berbagai pertunjukkan seni tradisi yang mulai termarjinalkan akan mengajak kita untuk bersama-sama memaknai proses pemulihan demi keadaan yang lebih baik.
Kirim Komentar