Untuk mengatasi masalah anak jalanan di Kota Yogyakarta, Pemkot mengajak semua pihak dari lapisan masyarakat untuk berperan aktif dalam memberikan solusi dan mampu menekan pertumbuhan anak jalanan.
Salah satunya, Pemkot memberikan kesempatan bagi sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang ada di DIY untuk bekerjasama dalam hal penanganan masalah anak jalanan.
"Untuk mengatasi anjal di Kota Yogyakarta, saya menawarkan kerjasama program kepada LSM dalam jangka waktu tertentu," kata Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto di Balaikota Yogyakarta, Sabtu (25/7).
Untuk dapat bekerjasama dengan Pemkot, LSM tersebut diharuskan berkedudukan di DIY, mempunyai SDM yang memadai dan punya pengalaman dalam penanganan sosial anjal lebih dari lima tahun.
"LSM yang berminat harus mengajukan proposal kerjasama dan bersedia untuk presentasi proyek di hadapan tim Pemkot," ujarnya.
Proposal yang diajukan nantinya harus memuat strategi implementasi kebijakan teknis--bukan sekadar penelitian akademis--secara komprehensif tentang penanganan anjal di Kota Yogyakarta.
"Yang utama adalah bagaimana mereka mempunyai strategi untuk menangani anjal khususnya yang berasal dari luar Kota Yogyakarta, serta bertanggung jawab dalam hal pelaksanaannya," tegasnya.
Saat ini, jumlah anak jalanan dan pengemis di wilayah Kota Yogyakarta menurut data dari Pemkot telah mencapai 1363 orang. Sekitar 75 persen dari mereka merupakan penduduk dari luar Kota Yogyakarta.
Salah satunya, Pemkot memberikan kesempatan bagi sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang ada di DIY untuk bekerjasama dalam hal penanganan masalah anak jalanan.
"Untuk mengatasi anjal di Kota Yogyakarta, saya menawarkan kerjasama program kepada LSM dalam jangka waktu tertentu," kata Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto di Balaikota Yogyakarta, Sabtu (25/7).
Untuk dapat bekerjasama dengan Pemkot, LSM tersebut diharuskan berkedudukan di DIY, mempunyai SDM yang memadai dan punya pengalaman dalam penanganan sosial anjal lebih dari lima tahun.
"LSM yang berminat harus mengajukan proposal kerjasama dan bersedia untuk presentasi proyek di hadapan tim Pemkot," ujarnya.
Proposal yang diajukan nantinya harus memuat strategi implementasi kebijakan teknis--bukan sekadar penelitian akademis--secara komprehensif tentang penanganan anjal di Kota Yogyakarta.
"Yang utama adalah bagaimana mereka mempunyai strategi untuk menangani anjal khususnya yang berasal dari luar Kota Yogyakarta, serta bertanggung jawab dalam hal pelaksanaannya," tegasnya.
Saat ini, jumlah anak jalanan dan pengemis di wilayah Kota Yogyakarta menurut data dari Pemkot telah mencapai 1363 orang. Sekitar 75 persen dari mereka merupakan penduduk dari luar Kota Yogyakarta.
Kirim Komentar