Dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1430 H, Forum Komunikasi Masjid dan Musholla (FKMM) Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan, Bantul, Yogyakarta, akan menggelar Ngestiharjo Takbir Carnival.
Kegiatan yang merupakan pengembangan dari tradisi tahunan lomba takbir keliling malam lebaran ini rencananya akan digelar menjelang Lebaran, yakni pada 20 September mendatang.
Menurut Ketua FKMM Asnan Winarno, pelaksanaan Ngestiharjo Takbir Carnival kali ini diharapkan tidak hanya diikuti oleh komunitas masjid dan musholla di wilayah Ngestiharjo, Bantul saja, tapi juga komunitas masjid dan musholla di wilayah lain di DIY seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
"Setiap peserta diberi kebebasan lebih luas untuk menampilkan berbagai kreasi, mulai seni musik, tari dan sebagainya. Sehingga, diharapkan Ngestiharjo Takbir Carnival bisa lebih menarik," katanya.
Selain sebagai salah satu usaha pelestarian budaya religi, Ngestiharjo Takbir Carnival diharapkan bisa menjadi potensi wisata wisata di wilayah Bantul Barat yang belum tergarap dengan baik meski sebenarnya berada dalam posisi yang strategis karena berdekatan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
"Even ini memang sengaja dibuat menarik agar bisa menjadi ikon baru wisata religius di kawasan Bantul bagian Barat," katanya.
Dengan kegiatan ini, Asnan mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak demi kesuksesan acara tersebut. Menurutnya, suksesnya acara tersebut bisa menjadi embrio bagi pengembangan wisata religius di kawasan Bantul bagian Barat.
"Ke depan kami akan merintis kampung ramadan di Ngestiharjo. Jadi tidak hanya ada di Kota Yogyakarta saja," harapnya.
Kegiatan yang merupakan pengembangan dari tradisi tahunan lomba takbir keliling malam lebaran ini rencananya akan digelar menjelang Lebaran, yakni pada 20 September mendatang.
Menurut Ketua FKMM Asnan Winarno, pelaksanaan Ngestiharjo Takbir Carnival kali ini diharapkan tidak hanya diikuti oleh komunitas masjid dan musholla di wilayah Ngestiharjo, Bantul saja, tapi juga komunitas masjid dan musholla di wilayah lain di DIY seperti Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
"Setiap peserta diberi kebebasan lebih luas untuk menampilkan berbagai kreasi, mulai seni musik, tari dan sebagainya. Sehingga, diharapkan Ngestiharjo Takbir Carnival bisa lebih menarik," katanya.
Selain sebagai salah satu usaha pelestarian budaya religi, Ngestiharjo Takbir Carnival diharapkan bisa menjadi potensi wisata wisata di wilayah Bantul Barat yang belum tergarap dengan baik meski sebenarnya berada dalam posisi yang strategis karena berdekatan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman.
"Even ini memang sengaja dibuat menarik agar bisa menjadi ikon baru wisata religius di kawasan Bantul bagian Barat," katanya.
Dengan kegiatan ini, Asnan mengharapkan partisipasi dari berbagai pihak demi kesuksesan acara tersebut. Menurutnya, suksesnya acara tersebut bisa menjadi embrio bagi pengembangan wisata religius di kawasan Bantul bagian Barat.
"Ke depan kami akan merintis kampung ramadan di Ngestiharjo. Jadi tidak hanya ada di Kota Yogyakarta saja," harapnya.
Kirim Komentar