Ribuan masyarakat pelaku usaha Malioboro, kemarin (5/10) mengikuti Pemilu Malioboro untuk menentukan kepengurusan Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro (LPKKM) periode 2009-2011 mendatang.
Layaknya pemilu presiden, sebanyak 3.504 pemilih menggunakan hak pilihnya di tiga TPS yakni di depan Dinas Pariwisata Pemprop Yogyakarta, di depan Tourisme Information Center dan TPS di depan Al- Fath 2.
Pembina Komunitas Malioboro yang sekaligus Wakil Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto mengharapkan agar keberadaan dan perkembangan Malioboro sebagai ikon Yogyakarta mendatang akan semakin baik dengan adanya LPKKM.
"Direncanakan pemilu ini akan dilaksanakan dalam dua tahun sekali. Dengan terbentuknya Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro ini, ikon pariwisata Yogyakarta tersebut semakin tertata, rapi, dan aman," katanya.
Pada pemilu tersebut, setelah mencoblos, pemilih juga harus mencelupkan jarinya pada tinta layaknya pada Pileg dan Pilpres. Panitia yang bertugas pun menggunakan pakaian surjan dan menghias TPS dengan unik.
Selain itu, musik jalanan khas Malioboro juga dihadirkan untuk menghibur dan menarik para
pemilih yang datang. Tak hanya itu, sejumlah hadiah seperti ponsel pun disediakan bagi para pemilih.
Sebagai hasil akhir, suara terbanyak diperolah Rudiarto dengan 563 suara, Sigit Karsana Putra dengan 346 suara dan Ari Wanani dengan 177 suara.
Layaknya pemilu presiden, sebanyak 3.504 pemilih menggunakan hak pilihnya di tiga TPS yakni di depan Dinas Pariwisata Pemprop Yogyakarta, di depan Tourisme Information Center dan TPS di depan Al- Fath 2.
Pembina Komunitas Malioboro yang sekaligus Wakil Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto mengharapkan agar keberadaan dan perkembangan Malioboro sebagai ikon Yogyakarta mendatang akan semakin baik dengan adanya LPKKM.
"Direncanakan pemilu ini akan dilaksanakan dalam dua tahun sekali. Dengan terbentuknya Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro ini, ikon pariwisata Yogyakarta tersebut semakin tertata, rapi, dan aman," katanya.
Pada pemilu tersebut, setelah mencoblos, pemilih juga harus mencelupkan jarinya pada tinta layaknya pada Pileg dan Pilpres. Panitia yang bertugas pun menggunakan pakaian surjan dan menghias TPS dengan unik.
Selain itu, musik jalanan khas Malioboro juga dihadirkan untuk menghibur dan menarik para
pemilih yang datang. Tak hanya itu, sejumlah hadiah seperti ponsel pun disediakan bagi para pemilih.
Sebagai hasil akhir, suara terbanyak diperolah Rudiarto dengan 563 suara, Sigit Karsana Putra dengan 346 suara dan Ari Wanani dengan 177 suara.
Kirim Komentar