
Namun pemikiran tersebut akan dicoba untuk dipatahkan oleh seniman muda, Farid Stefi Asta. Salah satu street artist ini diberikan kesempatan oleh Biennale untuk membuat mobil toilet Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemerintah Kota Yogyakarta agar layak dipandang oleh orang.
Bagi Farid yang yang sejak awal sangat tertarik dan antusias untuk melukis toilet umum, pengalaman turut dalam Biennale Project Jogja X 2009 adalah yang pertama kali baginya diluar street arts yang biasa dilakoninya.
"Biasanya saya menggunakan tembok sebagai media canvasnya, tapi sekarang di mpbil toilet. Tapi saya akan tetap menonjolkan gaya urban art yang memang menjadi gaya lukisannya selama ini," ujarnya di halaman Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Jumat (11/12).
Dengan media yang sama sekal lain baginya, Farid mencoba mengembangkan imaji dan kreativitasnya untuk mengubah mobil toilet menjadi sebuah benda dan tempat yang menyenangkan bagi semua orang.
"Pada awalnya saya agak merasa jijik, namun justru merasa tertantang untuk mengubah toilet umum yang rata-rata dipandang sebagai tempat yang menjijikan menjadi lebih indah dan menarik untuk dilihat apalagi jika bisa difungsikan kembali," katanya.
Mengenai konsep karya, Farid mengaku bahkan tidak merencanakannya sebelumnya. Baginya, apa yang ada dalam pikirannya pada waktu itu yang akan menuntun tangannya bergerak dan menciptakan goresan dan warna di badan mobil toilet.
"Yang pasti, karya saya nanti tetap berberkarakterkan street arts yang mencerminkan ciri khas pribadi dan batling dalam seniman street arts," tegas Farid yang dibantu oleh Tim LIB Studio yang biasa mengerjakan project street arts.
Meski sempat terkendala masalah perijinan dan birokrasi sewaktu mendatangkan mobil toilet, Farid tetap berharap agar segalanya sesuai dengan yang direncanakan.
Setelah selesai nanti, mobil toilet ini diharapkan selain dapat berfungsi sebagaimana mestinya, juga menjadi fasilitas publik layaknya galeri seni luar ruangan yang dapat dinikmati publik.
Sementara itu Dewan Kurator Biennale Jogja X-2009, Samuel Indratama menyatakan bahwa Farid merupakan salah satu bibit seniman muda berbakat yang senang membuat karya-karya masyarakat urban dengan media lukis di luar media konvensional.
"Setelah seratus persen selesai, mobil tolet ini akan dibawa berkeliling menuju ruang publik yang ada di Yogyakarta seperti Candi Prambanan, Alun-alun dan tempat-tempat lainnya," ujarnya sambil tertawa.
Kirim Komentar