Seni & Budaya

Biennale Jogja X-2009 Dibuka Jero Wacik

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Jero Wacik resmi membuka Biennale Jogja X-2009, Jumat (11/12) di Taman Budaya Yogyakarta (TBY).

Dihibur dengan penampilan Kuaetnika serta pertujukan jathilan gaul (jathilan yang dipadukan dengan musik hip hop dan Jawa) oleh Kelompok Jathilan Ayodya Nitiprayan, malam pembukaan Biennale Jogja X berlangsung meriah.

Sebelum mengunjungi karya yang dipamerakan di Galeri TBY, Jero Wacik menyerahkan 20 karung bergambar para seniman pada 20 buruh gendong Beringharjo.

Arak-arakan wayang MilihNium dari seng, patung Barrack Obama yang sedang naik becak dan arak-arakan ogoh-ogoh dari Sanggar Dewata Indonesia akhirnya menghantar Jero Wacik ke pintu Galeri TBY yang berisikan ratusan karya seni Biennale Jogja X-2009.

Sebelumnya dalam sambutannya, Jero Wacik menyatakan bahwa Jogja tak bisa dipisahkan dengan seniman. setipa kali ke Jogja, Menteri yang kembali terpilih menjadi Menteri Kebudayaan dan Pariwisata itu semakin yakni bahwa Jogja adalah kota seniman.

"Seniman besar gudangnya dari Jogja, ada Affandi, Butet, Joko Pekik. Jika ingin membuat daftar 100 seniman Jogja pasti sangat mudah," tegasnya di hadapan seniman dan masyarakat umum yang hadir dalam pembukaan Biennale Jogja X.

Pada kesempatan tersebut, Jero Wacik menegaskan bahwa dirinya tak akan memanfaatkan kebudayaan untuk diperjualbelikan kepada pihak lain, khususnya kepada orang asing.

"Pariwisata penting karena bisa menghasilkan devisa bagi negara untuk menyejahterakan rakyat. Namun, kebudayaan kita bisa mengukir identitas bangsa, dan tidak bisa dibandingkan antara kebudayaan dan pariwisata," katanya.

Menyikapi tagline Biennale Jogja X 2009 "Seni Agawe Santosa", Jero Wacik mengharapkan agar seni benar-benar mampu menciptakan kesejahteraan bagi seniman. "Jangan sampai ada seniman besar dan dikagumi, tetapi hidupnya susah," tukasnya.

Sementara itu Direktur Biennale Jogja X-2009, Butet Kertarajasa yang pada kesempatan tersebut membacakan sambutannya tertulisnya menyatakan akan segera terwujudnya lembaga Biennale yang selama ini diimpikan.

"Keinginan menjadikan Biennale Jogja sebagai lembaga permanen yang memperoleh sokongan penuh dari APBD, mendapat dukungan Gubernur DIY, Sri Sultan HB X," katanya bersemangat.

Biennale tahun ini diikuti lebih dari 300 seniman Jogja yang terdiri dari 126 perupa dan 6 kelompok seni yang hasil karyanya dipamerkan di empat pusat di Jogja yaitu TBY, Jogja National Museum (JNM), Sangkring Art Space dan Bank Indonesia. 197 seniman yang menyuguhkan hasil karyanya di ruang publik.

Karya-karya di ruang-ruang publik ini berupa instalasi, mural kampung, street art, melukisi tanki air, karya master senirupa tradisional berusia sepuh, performance art, art project, respon kios PKL, melukisi toilet mobil, patung publik, banner, billboard dan videotronik.

Dalam sebulan mendatang, wajah Jogja akan berubah menjadi ruang pamer seni rupa perupa Jogja. Karya-karya seni ini bisa dinikmati hingga 10 Januari 2010 mendatang.

0 Komentar

    Kirim Komentar


    jogjastreamers

    JOGJAFAMILY

    JOGJAFAMILY

    JogjaFamily 100,9 FM


    SWARAGAMA 101.7 FM

    SWARAGAMA 101.7 FM

    Swaragama 101.7 FM


    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RETJOBUNTUNG 99.4 FM

    RetjoBuntung 99.4 FM


    JIZ 89,5 FM

    JIZ 89,5 FM

    Jiz 89,5 FM


    SOLORADIO 92,9 FM

    SOLORADIO 92,9 FM

    Soloradio 92,9 FM SOLO


    UNIMMA FM 87,60

    UNIMMA FM 87,60

    Radio Unimma 87,60 FM


    Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini