Pasar Dol-dolanan akan memeriahkan penyelenggaraan Biennale Anak Jogja yang pelaksanaannya diundur dari yang direncanakan yakni pada 2 Januari menjadi 15 - 22 Januari 2010 mendatang.
Direktur Biennale Anak Jogja, Yuswantoro Adi menyatakan pasar Dol-dolanan tersebut akan digelar pada 16 Januari. Konsepnya, pasar ini berada di dalam sebuah kota yang di dalamnya terdapat bank, pasar, toko, bioskop dan lain sebagainya.
"Di Pasar Dol-dolanan ini, siapa saja boleh menonton bioskop, membeli barang mainan atau apa saja. Syaratnya harus menukarkan uang sungguhan ke uang yang diciptakan khusus dan disebut Uang Dolan," katanya di Yogyakarta, Kamis (7/1).
Yuswantoro menyatakan, kurs yang akan diberlakukan yakni seribu rupiah setara dengan 1 uang dolan. Seluruh pengunjung Biennale Anak Jogja yang ingin melakukan transaksi tentu saja harus memakai uang dolan.
"Untuk itu juga disediakan counter khusus penukaran uang. Di counter nanti, pengunjung bisa menukarkan uang sungguhan mereka dengan uang dolanan," tandasnya.
Perhelatan Biennale Anak ini sangat menarik. Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh orang tua agar mengajak anak-anaknya jangan melewatkan perhelatan akbar seni rupa anak-anak, Biennale Anak yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia.
Acara Biennale Anak yang pertama di Indonesia ini terpaksa harus diundur karena suatu hal. Tapi kemudian ditetapkan akan dilangsungkan pada 15 Januari 2009 dan akan berakhir 22 Januari 2010 mendatang.
"Dengan penundaan ini, diungkapkan Yuswantoro Adi, Direktur Bienalle anak, warga Yogya bisa menikmati perhelatan akbar seni rupa dua tahunan lebih lama lagi," tambahnya.
Menurut rencana, Biennale Anak akan berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta (tidak lagi di Benteng Vredeburg). Perhelatan akbar seni rupa tingkat anak ini akan dibuka oleh GKR Hemas.
Pada pembukaan yang berlangsung sore hari sekitar pukul 16.00 WIB ini nantinya juga akan ditandai oleh karnaval anak yang di antaranya diikuti oleh 15 kelompok.
Selain menyajikan ratusan lukisan, patung maupun video hasil garapan anak-anak, dalam penyelenggaraan Biennale Anak ini juga ada hal yang istimewa.
Direktur Biennale Anak Jogja, Yuswantoro Adi menyatakan pasar Dol-dolanan tersebut akan digelar pada 16 Januari. Konsepnya, pasar ini berada di dalam sebuah kota yang di dalamnya terdapat bank, pasar, toko, bioskop dan lain sebagainya.
"Di Pasar Dol-dolanan ini, siapa saja boleh menonton bioskop, membeli barang mainan atau apa saja. Syaratnya harus menukarkan uang sungguhan ke uang yang diciptakan khusus dan disebut Uang Dolan," katanya di Yogyakarta, Kamis (7/1).
Yuswantoro menyatakan, kurs yang akan diberlakukan yakni seribu rupiah setara dengan 1 uang dolan. Seluruh pengunjung Biennale Anak Jogja yang ingin melakukan transaksi tentu saja harus memakai uang dolan.
"Untuk itu juga disediakan counter khusus penukaran uang. Di counter nanti, pengunjung bisa menukarkan uang sungguhan mereka dengan uang dolanan," tandasnya.
Perhelatan Biennale Anak ini sangat menarik. Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada seluruh orang tua agar mengajak anak-anaknya jangan melewatkan perhelatan akbar seni rupa anak-anak, Biennale Anak yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia.
Acara Biennale Anak yang pertama di Indonesia ini terpaksa harus diundur karena suatu hal. Tapi kemudian ditetapkan akan dilangsungkan pada 15 Januari 2009 dan akan berakhir 22 Januari 2010 mendatang.
"Dengan penundaan ini, diungkapkan Yuswantoro Adi, Direktur Bienalle anak, warga Yogya bisa menikmati perhelatan akbar seni rupa dua tahunan lebih lama lagi," tambahnya.
Menurut rencana, Biennale Anak akan berlangsung di Taman Budaya Yogyakarta (tidak lagi di Benteng Vredeburg). Perhelatan akbar seni rupa tingkat anak ini akan dibuka oleh GKR Hemas.
Pada pembukaan yang berlangsung sore hari sekitar pukul 16.00 WIB ini nantinya juga akan ditandai oleh karnaval anak yang di antaranya diikuti oleh 15 kelompok.
Selain menyajikan ratusan lukisan, patung maupun video hasil garapan anak-anak, dalam penyelenggaraan Biennale Anak ini juga ada hal yang istimewa.
Kirim Komentar