![](/images/upload/kota_wonderland.jpg)
Walikota Yogyakarta, Herry Zudianto yang tampil sebagai pembuka pada sambutan pembukanya langsung menyapa Walikota Ceria Wonderland, Agatha Putri Vitria Wahyuningsih dan anak-anak lain.
"Apa kabar anak-anak?" sapa Walikota Jogja Herry Zudianto pada anak-anak peserta Biennale Anak Jogja di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Sabtu (16/1).
"Baiiiiikkk," jawab anak-anak Kota Ceria Wonderland yang hadir dalam upacara.
Walikota Yogyakarta yang hadir bersama Kapoltabes, Kombespol Ahmad Dofiri dan Dandim 0734 Yogyakarta, Letkol Inf. Arudji Anwar, secara khusus disambut oleh Walikota Ceria Wonderland, Agatha Putri Vitria Wahyuningsih dan anak-anak lain.
Bukan dengan sambutan protokoler yang istimewa, melainkan malah dengan sejumlah pertanyaan menggelitik dan kritis dari seorang anak kepada seorang Walikota mengenai kota Jogja.
"Pak saya mau usul, kenapa kota Jogja ini tidak perhatian pada anak-anak? Nggak dikasih untuk menyalurkan seni-seni gitu?" tanya Putri, sapaan akrabnya.
"Mau di mana? Di Jogja ada Taman Pintar untuk olah pikir. Kota Jogja adalah tempat untuk kembangkan seni-seninya. Kalau adik-adik lihat di semua rumpun warga harus ada pendidikan anak usia dini, juga untuk bermain-main. Jogja itu dinilai sebagai kota yang layak anak, di kampung-kampung ada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ada pemeriksaan kesehatan, dan tempat bermain. Di Kota Ceria Wonderland nanti akan saya contoh," jawab Herry.
Herry membayangkan jika kota Jogja itu menyenangkan untuk anak-anak. Di Kota Ceria Wonderland anak-anak bisa belajar dan juga bermain.
"Mudah-mudahan anak-anak yang di sini 25-30 tahun lagi ada yang menjadi Walikota Jogja, tentu saja walikota yang bisa menyenangkan anak-anak," ungkap Herry.
Setelah upacara usai, Herry yang didampingi Kapoltabes Kota Jogjakarta Ahmad Dofiri dan Dandim 0734 Jogjakarta Letkol Inf. Arudji Anwar, dipersilakan memasuki Kota Ceria Wonderland yang di dalamnya sudah banyak wahana khusus untuk anak-anak. Orang dewasa dilarang memasuki wilayah ini, kalau tidak ada polisi kecil yang akan membawa ke pos dan diberi hukuman jika ada orang dewasa yang masuk.
Setiap anak diwajibkan masuk melalui pintu imigrasi Kota Ceria Wonderland, di sana anak-anak akan diberi kartu masuk. Di dalamnya, ada panggung kesenian, wahana outbound, toko-toko, bioskop dan juga bank untuk menukar uang. Karena di Kota Ceria Wonderland uang yang berlaku hanya uang Dolan. Satu Dolan bernilai seratus Rupiah.
"Panitia telah menyiapkan 60.000 Dolan untuk transaksi yang dilakukan di kota ini," ujar Sigit Pius selaku Direktur Operasional Biennale Anak Jogja.
Semua ini dilakukan oleh anak-anak. Panita dewasa hanya sebagai pengawas saja tanpa mengatur. Anak-anak bebas bermain di kota ini. Selamat datang di Kota Ceria Wonderland, anak-anak!
Kirim Komentar