Sosial Ekonomi

Mainan Tradisional Tetap Bertahan

Oleh : Dude / Senin, 00 0000 00:00
Mainan Tradisional Tetap Bertahan



Perajin dan penjual mainan tradisional kuda glondongan, kuda gepeng dan truk kayu tidak kecil hati terhadap adanya serbuan mainan China yang saat ini harganya lebih murah dan lebih vatiatif. Mereka tetap optimis karena measa mempunyai segmen pembeli tersendiri bagi dagangannya.

Saiful Hidayat, salah satu perajin sekaligus pedagang mainan tradisional dari bahan kayu yang menjajakan dagangannya di Jalan Wonosari menyatakan,  untuk mainan jenis kuda-kudaan dan truk-trukan mini ini sampai sekarang masih diburu pembeli.

"Pembeli dagangan saya khususnya dari kalangan menengah ke atas karena harga mainan ini memang relatif lebih mahal dibandingkan mainan dari China yang memang sangat murah," katanya.

Menurutnya, usaha yang dilakoninya telah turun temurun sejak tahun 1965. Dirinya sendiri mulai meneruskan usaha keluarga ini baru pada tahun 2001 lalu dengan memilih Yogyakarta sebagai daerah pemasaran yang cukup menuruntya cukup potensial.

"Selain itu, pemasok mainan tradisional kuda-kudaan dan truk mini yang ada di DIY memang berasal dari daerah Malang dan didistribusikan di DIY serta Jawa Tengah," tandasnya.

Saiful mengatakan kenapa mainan jenis ini banyak didatangkan dari Malang di banding dari Magelang karena secara fisik mainan kuda-kudaan yang berasal dari Malang bentuk fisiknya lebih besar dan kaya akan warna. Selain itu kayu yang digunakan sebagai bahan dasar pembuat mainan berasal dari kayu miri yang mudah di dapat di daerah Malang dan dapat bertahan hingga tiga tahun lamanya.

Mengenai harga mainan memang cukup mahal apabila dibandingkan dengan mainan dari China yang rata-rata terbuat dari plastik, karena kuda-kudaan dan truk mini ini dibuat yang keseluruhannya kayu miri. Untuk harga kuda gepeng Rp 35 ribu, truk mini Rp 50 ribu, dan kuda glondong Rp 80 ribu. Yang paling laku dan dicari pembeli adalah kuda gepeng.

"Dalam satu hari biasanya laku 10 mainan, kalau laris bisa sampai 20 buah tiap harinya dengan mendapat untung Rp.10.000 tiap mainan," ungkapnya.

Sebenarnya yang mahal bukan bahan bakunya karena pohon kayu miri banyak dijumpai di Malang, tetapi ongkos transportasi untuk pendistribusian dan ongkos kirim yang mahal dikarenakan bentuk mainan ini cukup menyita tempat.
Mengenai pembuatannya sendiri, dalam satu hari proses produksi hanya dilakukan satu orang bisa menghasilakn 20 rangka kuda dan truk, yang lama justru proses pengecatan dan pengeringan warna yang maksimal membutuhkan waktu hingga 1 minggu.

Meskipun banya mainan modern yang sekarang beraneka ragam jenisnya, namun daya tarik mainan ini selalu ada dan mempunyai konsumen tersendiri yang tetap meminati mainan tradisional seperti ini.

2 Komentar

  1. Yanisinta Selasa, 23 Februari 2016

    Alamat nya dimana saya pingin order kuda goyang kayo glondong dan minta no ho, bb, WA trims

  2. Yanisinta Selasa, 23 Februari 2016

    Mohon infonya hub. saya 082233311505 saya pingin order partai besar thx

Kirim Komentar


jogjastreamers

JOGJAFAMILY

JOGJAFAMILY

JogjaFamily 100,9 FM


SWARAGAMA 101.7 FM

SWARAGAMA 101.7 FM

Swaragama 101.7 FM


RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RETJOBUNTUNG 99.4 FM

RetjoBuntung 99.4 FM



JIZ 89,5 FM

JIZ 89,5 FM

Jiz 89,5 FM


SOLORADIO 92,9 FM

SOLORADIO 92,9 FM

Soloradio 92,9 FM SOLO


Dapatkan Informasi Terpilih Di Sini