Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, saat ini menjadi daerah yang tingkat penyalahgunaan narkobanya sangat tinggi selain Jakarta. Hal tersebut berdasarkan survei yang dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI).
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Bambang Abimanyu, usai membuka Lomba Kampung Bersih Narkoba (LKBN) DIY 2010 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Senin (10/5).
"DIY menempati peringkat kedua didalam penyalahgunaan narkoba, setelah Propinsi DKI Jakarta. Setelah itu, propinsi lain yang tinggi tingkat penyalahgunaan narkoba adalah Kalimantan barat, Riau dan Batam," katanya sembari menyatakan bahwa hal tersebut dilihat dari prevalensi jumlah penduduknya.
Untuk itu, BNN sebagai pihak yang paling berwenang mengharapkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan segala bentuk penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya di tanah air.
Menurutnya, ada empat cara yang ditempuh BNN untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba pada 2015 mendatang, yakni imunitas masyarakat, peningkatan rehabilitasi, pemberantasan sindikat narkoba, pemberdayaan masyarakat.
"Tentang imunitas masyarakat, kami terus mengadakan sosialisasi ke sejumlah kalangan, terutama pelajar dan mahasiswa. Ini terbukti berhasil menurunkan persentase pengguna dikalangan pelajar dan mahasiswa, dari 5,3 persen menajdi 4,7 persen," terangya.
Selanjutnya adalah peningkatan pelayanan rehabilitasi, yang menurutnya sangat penting untuk mengurangi pasar narkoba. Sementara, untuk pemberantasan sindikat, pihaknya terus mencegah masuknya narkoba dari luar negeri dan menangkap pembuatan ilegal di dalam negeri.
"Selain itu, penting ditanamkan pada dini pada anak, bahwa narkoba merupaka barang haram. Seperti orang Jawa misalnya, orang tua melarang anak untuk makan di depan pintu. Budaya secara umum ditaati dengan baik. Ini harus diterapkan pula terhadap narkoba kepada anak," imbaunya.
Pernyataan tersebut dibenarkan oleh Sekretaris Utama Badan Narkotika Nasional (BNN) Bambang Abimanyu, usai membuka Lomba Kampung Bersih Narkoba (LKBN) DIY 2010 di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) Senin (10/5).
"DIY menempati peringkat kedua didalam penyalahgunaan narkoba, setelah Propinsi DKI Jakarta. Setelah itu, propinsi lain yang tinggi tingkat penyalahgunaan narkoba adalah Kalimantan barat, Riau dan Batam," katanya sembari menyatakan bahwa hal tersebut dilihat dari prevalensi jumlah penduduknya.
Untuk itu, BNN sebagai pihak yang paling berwenang mengharapkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan segala bentuk penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang lainnya di tanah air.
Menurutnya, ada empat cara yang ditempuh BNN untuk mewujudkan Indonesia bebas narkoba pada 2015 mendatang, yakni imunitas masyarakat, peningkatan rehabilitasi, pemberantasan sindikat narkoba, pemberdayaan masyarakat.
"Tentang imunitas masyarakat, kami terus mengadakan sosialisasi ke sejumlah kalangan, terutama pelajar dan mahasiswa. Ini terbukti berhasil menurunkan persentase pengguna dikalangan pelajar dan mahasiswa, dari 5,3 persen menajdi 4,7 persen," terangya.
Selanjutnya adalah peningkatan pelayanan rehabilitasi, yang menurutnya sangat penting untuk mengurangi pasar narkoba. Sementara, untuk pemberantasan sindikat, pihaknya terus mencegah masuknya narkoba dari luar negeri dan menangkap pembuatan ilegal di dalam negeri.
"Selain itu, penting ditanamkan pada dini pada anak, bahwa narkoba merupaka barang haram. Seperti orang Jawa misalnya, orang tua melarang anak untuk makan di depan pintu. Budaya secara umum ditaati dengan baik. Ini harus diterapkan pula terhadap narkoba kepada anak," imbaunya.
Kirim Komentar