Sebanyak sepuluh desa wisata di Kabupaten Sleman menyatakan
kesiapannya untuk menyambut libur lebaran 2010. Pernyataan kesiapan
tersebut muncul saat dilaksanakan Pertemuan dan Buka Puasa Bersama
Pengelola Desa Wisata se-Kabupaten Sleman, Senin 30 Agustus 2010 di Desa
Wisata Kembangarum Turi Sleman.
Hadir dalam kesempatan tersebut para pengurus desa wisata se-Kabupaten Sleman, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman Haryono, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dra. Nurhadiyati Patminingsih, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi.
Kesepuluh desa wisata yang siap menyambut libur lebaran tersebut adalah desa wisata Kembangarum, Pentingsari, Tanjung, Kelor, Ledoknongko, Brayut, Ketingan, Jethak, Garongan dan Turgo.
Kesepuluh desa wisata tersebut menawarkan kapasitas atau daya tampung secara keseluruhan sebanyak 730 orang dengan perincian desa wisata Kembangarum 100, Pentingsari 100, Tanjung 50, Kelor 250, Ledoknongko 40, Brayut 50, Ketingan 30, Jethak 30, Garongan 30 dan Turgo 50 orang.
Dalam kesempatan tersebut desa-desa wisata di Sleman juga menyepakati tarif homestay yakni sebesar Rp 75 ribu per orang per malam dengan termasuk tiga kali makan ala tradisional setempat.
"Sedangkan untuk aktivitas dan atraksi lainnya dibebani biaya tersendiri. Desa wisata Kembangarum dalam pemberian layanan kepada wisatawan menerapkan sistem paket dengan tarif sebesar Rp 250-300 ribu per orang," kata Shavitri di Sleman, Sabtu (4/9).
Kesiapan desa wisata tersebut dalam bentuk pemberian fasilitas wisata sepertinya atraksi seni budaya, permainan dan outbound, camping ataupun fasilitas menginap di homestay milik penduduk. Tidak seperti desa wisata lainnya, desa wisata Kelor di musim libur lebaran kali ini seluruh kapasitas homestay yang mampu menampung 250 orang.
"Meski demikian, untuk aktivitas lain desa wisata Kelor tetap menerima sepertinya kunjungan dan aktivitas wisata tanpa menginap sepertinya atraksi seni budaya, permainan dan outbound," tuturnya.
Hadir dalam kesempatan tersebut para pengurus desa wisata se-Kabupaten Sleman, Ketua Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman Haryono, Kepala Bidang Pengembangan Pariwisata Dra. Nurhadiyati Patminingsih, Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi.
Kesepuluh desa wisata yang siap menyambut libur lebaran tersebut adalah desa wisata Kembangarum, Pentingsari, Tanjung, Kelor, Ledoknongko, Brayut, Ketingan, Jethak, Garongan dan Turgo.
Kesepuluh desa wisata tersebut menawarkan kapasitas atau daya tampung secara keseluruhan sebanyak 730 orang dengan perincian desa wisata Kembangarum 100, Pentingsari 100, Tanjung 50, Kelor 250, Ledoknongko 40, Brayut 50, Ketingan 30, Jethak 30, Garongan 30 dan Turgo 50 orang.
Dalam kesempatan tersebut desa-desa wisata di Sleman juga menyepakati tarif homestay yakni sebesar Rp 75 ribu per orang per malam dengan termasuk tiga kali makan ala tradisional setempat.
"Sedangkan untuk aktivitas dan atraksi lainnya dibebani biaya tersendiri. Desa wisata Kembangarum dalam pemberian layanan kepada wisatawan menerapkan sistem paket dengan tarif sebesar Rp 250-300 ribu per orang," kata Shavitri di Sleman, Sabtu (4/9).
Kesiapan desa wisata tersebut dalam bentuk pemberian fasilitas wisata sepertinya atraksi seni budaya, permainan dan outbound, camping ataupun fasilitas menginap di homestay milik penduduk. Tidak seperti desa wisata lainnya, desa wisata Kelor di musim libur lebaran kali ini seluruh kapasitas homestay yang mampu menampung 250 orang.
"Meski demikian, untuk aktivitas lain desa wisata Kelor tetap menerima sepertinya kunjungan dan aktivitas wisata tanpa menginap sepertinya atraksi seni budaya, permainan dan outbound," tuturnya.
Kirim Komentar