Pagi-pagi sekali, Lastri membuka dagangan yang semua ornamennya berwarna merah. Tepat dibulan Februari ini, perayaan Tahun Baru Imlek dirayakan oleh kaum Tionghoa yang akan jatuh pada hari Kamis (03/02/2011). Seluruh aksesoris ia keluarkan untuk memajang barang-barang apa saja yang ada didalam toko yang dikelolanya sejak 2 tahun yang lalu. Menurutnya, dagangan yang paling laris adalah baju Cheongsam. Busana yang satu ini merupakan baju kebanggaan bagi wanita Tionghoa.Menurut cerita, Cheongsam merupakan baju yang sering dikenakan oleh kamu kelas atas masyarakat China ditahun 1920-an. Hingga saat inipun, gaya fashion ini sering digunakan oleh beberapa perusahaan untuk mempromosikan event mereka yang ada kaitannya dengan Hari Raya Imlek. selain baju Cheongsam, kaum laki-laki juga tidak akan ketinggalan karena ada busana changshan. Jenis baju ini juga laris ditoko Shanghai Fashion yang dimiliki oleh Ade Abdulrahman itu.
Tidak hanya baju yang disediakan ditoko tersebut. Aksesoris seperti tempat angpau, tempat HP, ornamen pintu, lampion dan ada juga topi sincia. Menurut penuturan Lastri, tahun 2011 ini merupakan tahun yang kurang menguntungkan. "Tahun 2011 ini turun mas, padahal ditahun 2010 kemarin penjualan baju bisa mencapai 90%". Begitu penuturannya dengan nada senyum meskipun tahun ini ia masih harap-harap cemas.
Tidak hanya baju yang disediakan ditoko tersebut. Aksesoris seperti tempat angpau, tempat HP, ornamen pintu, lampion dan ada juga topi sincia. Menurut penuturan Lastri, tahun 2011 ini merupakan tahun yang kurang menguntungkan. "Tahun 2011 ini turun mas, padahal ditahun 2010 kemarin penjualan baju bisa mencapai 90%". Begitu penuturannya dengan nada senyum meskipun tahun ini ia masih harap-harap cemas.
Gudeg.net sempat menanyakan penurunan pembeli baju di Shanghai Fashion yang terletak di Jl. Bayangkara no. 63 ini, kata wanita yang lahir 26 tahun yang lalu itu, ia menuturkan bahwa baju tahun lalu biasanya masih disimpan oleh pemiliknya dan hanya digunakan saat Imlek tiba. "lucu kan mas kalau baju seperti ini digunakan sehari-hari, kan baju yang konvensional lebih pantes dipakai", begitu celotehnya.
Meskipun hari ini agak sepi, namun ia optimis dapat meningkatkan penjualannya hingga 40% menjelang malam Imlek tiba. Lastri juga menuturkan bahwa pada waktu tertentu, tokonya juga sering mengikuti beberapa macam event, seperti acara di Mall maupun di pasar malam yang ada di Jogja. Ia berharap pembeli bisa berbelanja ditoko yang sudah berdiri sejak 2 tahun lalu itu.
Kirim Komentar