Pasar wisata di Jawa Timur dinilai tidak dikerjakan dengan baik oleh pemerintah dan para pelaku pariwisata di Yogyakarta. Hal
ini disampaikan oleh Dra. Shavitri Nurmala Dewi, MA
selaku Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Sleman. Kejadian ini berkaitan dengan pelaksanaan Tavel Dialog ke
Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto yang dilaksanakan Senin (28/03) dikantornya.
Semenjak Erupsi Merapi tahun 2006 pasar wisata di Jawa Timur telah menempatkan Yogyakarta sebagai salah satu prioritas utama
dalam berwisata. Namun kemudian berpaling ke Pulau Bali yang dinilai mampu memberikan atraksi dan objek yang berkualitas.
Fenomena ini terkuak setelah dilakukan Travel Dialog dengan Kabupaten Mojokerto dan Sidoarjo yang dilaksanakan pada 23 dan 24
Maret 2011 di Aula Dinas Pendidikan setempat. Audiensi yang melibatkan 100-an orang tersebut terdiri dari perwakilan kepala
sekolah dan guru SMP, SMA dan SMK, perwakilan siswa SMP, SMA, SMK, serta media massa dan pelaku pariwisata setempat.
Bahkan Tim Promosi dari DIY yang terdiri dari Disbudpar Sleman, Disbudpar Gunungkidul, PT Taman Wisata, Monumen Jogja
Kembali, Museum Dirgantara Mandala, Rumah Makan Ambarketawang, UNY Hotel dan Sahabat Tour and Travel juga melakukan audiensi
dalam rangka promosi pariwisata dengan jajaran manajemen PT HM Sampoerna di Surabaya.
Shavitri atau yang biasa dipanggil Evi mengungkapkan bahwa berpalingnya pasar wisata di Jawa Timur dikarenakan oleh
negatifnya pencitraan Yogyakarta karena erupsi merapi 2010 tahun lalu. Informasi yang selalu datang hanya bersifat negatif,
terlalu dibesar-besarkan dan kenyataannya tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Melihat dari fenomena tersebut Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Sleman mengatakan bahwa pemerintah daerah dan
para pelaku wisaya di Yogya hendaknya lebih mempromosikan secara langsung. Terlebih dari itu upaya promosi tersebut harus
diimbangi dengan upaya dan strategi untuk terus meningkatkan kualitas produk wisata. Produk wisata yang memiliki kualitas
pastinya akan mudah untuk dijual. Tidak hanya bangunan fisk saja melainkan perombakan diharapkan juga kualitas SDM, Manajeman
dan kelembagaan.
Kirim Komentar