
Setelah pada tadi malam melaksanakan pengajian bersama di Sasana Wiratama Museum Pangeran Diponegoro, para keluarga besar Trah Pangeran Diponegoro dan Keluarga Besar Trah Laskar Diponegoro melakukan long march dari museum tersebut menuju Pagelaran Kraton Yogyakarta melewati Tugu Jogja dan Kawasan Malioboro Yogakarta.
Kegiatan tersebut dipimpin oleh Roni Sodewo selaku keluarga trah Pangeran Diponogoro yang berasal dari Kulon Progo. Gerakan
tersebut bukanlah merupakan gerakan politik namun merupakan gerakan budaya. "Bilapun seandainya gerakan ini akan berimplikasi pada keputusan politik
pemerintah pusat, yang intinya akan mewujudkan keistimewaan DIY kedepan, maka ini akan membuktikan bahwa politik di nusantara masih memiliki budaya tinggi,"
jelas Roni.
Ia menegaskan bahwa sebuah bangsa yang menjalankan politik tanpa berakar pada budaya, maka akan terlihat sakit karena
memang sedang sakit. Pada acara Peringatan 1 Abad Sri Sultan HB IX ini, Trah Diponeagoro dan Trah Laskar Diponegoro memberikan dukungan kepada keistimewaan
DIY, tujuannya adalah untuk menjaga keutuhan budaya yang menyeluruh serta menjaga persatuan dan kesatuan.
Roni menegaskan bahwa Keluarga Besar Trah Pengeran Diponegoro mengajak para pengambil keputusan unutk tidak menggunakan
cara-cara yang tidak berdasarkan pada sejarah. "Masa lalu adalah sesuatu yang berkaitan dengan hari ini, dan hari inipun akan sangat menentukan hari yang
akan datang," jelas Roni.
Ia berharap bahwa aksi ini hendaknya bisa menjadi momen yang tepat bagi seluruh pihak untuk mengingat kembali bersatunya
Kraton Yogyakarta Hadiningrat dan Kadipaten Pakualaman ke dalam NKRI.
Kirim Komentar